Tim peneliti menekankan sebagian besar orang yang melakukan olahraga berat tidak mengembangkan MND dan hal itu biasanya memiliki manfaat kesehatan yang besar.
Sementara, penelitian sebelum menunjukkan bahwa pesepakbola professional memiliki risiko 6 kali lipat lebih tinggi mengembangkan MND Akibat olahraga berat.
MND atau Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) juga dikenal sebagai gangguan yang mempengaruhi saraf-saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini membentuk hubungan antara sistem saraf dan otot untuk memungkinkan pergerakan tubuh. Pesan dari saraf ini secara bertahap berhenti mencapai otot, sehingga menyebabkan otot melemah dan kaku.
Kini, para peneliti telah menghubungkan MND ke gen spesifik yang disebut C9ORF72, yang diketahui menyumbang sekitar 10 persen kasus MND.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal EBioMedicine, menemukan orang dengan mutasi gen ini mulai menunjukkan gejala lebih cepat, jika mereka memiliki gaya hidup yang gemar olahraga intensitas tinggi.
Sebanyak 90 persen kasus lainnya yang tidak disebabkan oleh mutasi genetik disebabkan oleh interaksi genetik dan lingkungan kompleks lainnya masih belum bisa dipahami dengan baik.
"Dalam beberapa tahun terakhir, pemahaman tentang genetika MND telah maju tetapi hanya ada sedikit kemajuan dalam mengidentifikasi faktor lingkungan dan gaya hidup yang meningkatkan risiko pengembangan penyakit tersebut," kata Dr Brian Dickie, direktur di Motor Neurone Disease Association.
Karena, sebagian studi genetik dan lingkungan dilakukan secara terpisah oleh tim peneliti yang berbeda, sehingga masing-masing hanya bekerja dengan sebagian teka-teki berkaitan MND.
Baca Juga: Beda dengan Orang Dewasa, Ini 5 Gejala Virus Corona pada Anak-Anak