Meski begitu, ia mengakui pencampuran merek dan platform vaksin yang berbeda akan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.
"Dalam ilmu imunologi, ini masuk di akal karena tentu untuk memperluas cakupan daripada strain atau virus yang bermutasi, jadi cakupan nya jadi lebih luas. Walaupun belum ada yang khusus untuk varian delta, tapi akan membuat cakupan yang lebih luas, saya kira akan baik hasilnya," pungkas Profesor Iris.
Sekedar informasi, varian Delta adalah mutasi virus corona penyebab sakit Covid-19 yang disebut 10 kali lebih menular dibanding varian jadul yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Virus corona varian Delta, pertama kali ditemukan di India, dan menyebabkan negara itu dihantam berkali-kali gelombang pandemi Covid-19.