Mengenal Fonofobia, Ketakutan Akan Suara Tertentu yang Bisa Bikin Cemas

Sabtu, 17 Juli 2021 | 07:55 WIB
Mengenal Fonofobia, Ketakutan Akan Suara Tertentu yang Bisa Bikin Cemas
Ilustrasi ambulans. (Pixabay/arembowski)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raungan sirine ambulans yang semakin sering terdengar akhir-akhir ini merupakan mimpi buruk bagi pengidap fonofobia. Penyakit apa itu?

Fonofobia merupakan bentuk gangguan jiwa yang ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap suara-suara tertentu, suara sirine ambulans misalnya.

Orang dengan fonofobia bisa merasakan emosi yang negatif ketika mendengar suara keras seperti kembang api atau sirine ambulans, yang membuatnya marah dan juga berisiko mengalami serangan cemas seperti ketakutan berlebih, sesak napas, hingga berkeringat dingin dan nyer dada.

"Jadi tidak spesifik satu suara saja, tapi suara yang keras itu bisa terjadi. Baik itu relate dengan peristiwa sirene ambulans atau suara kembang api yang bisa bikin orang panik dan sesak," ungkap psikolog klinis Veronica Adesla saat dihubungi oleh Suara.com, Jumat (16/7/2021).

Veronica mengatakan, di tengah pandemi saat ini, risiko seseorang mengalami cemas ketika mendengar suara ambulans memang meningkat.

Ilustrasi berisik, suara keras, suara mengganggu. (Dok. Envato)
Ilustrasi berisik, suara keras, suara mengganggu. (Dok. Envato)

Namun, bukan berarti semua yang cemas ketika mendengar suara sirine ambulans mengalami fonofobia. Sebab untuk didiagnosis fonofobia harus melalui pemeriksaan oleh ahlinya.

“Menurut saya harus dilakukan lewat profesional kesehatan mental. Baik itu psikiater atau psikolog. Tapi kalau ketakutan mendengar ambulans di situasi yang kayak gini, itu related sekali,” ungkap co-founder Ohana Space ini.

Lalu jika gejala-gejala di atas terjadi pada diri kita, apa yang bisa dilakukan? Menurut Veronica, dampak ketakutan akan suara tertentu berbeda-beda bagi tiap orang.

Jika ketakutan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat kita tidak bisa bangkit dari tempat tidur misalnya, tandanya sudah membutuhkan bantuan profesional.

Baca Juga: Warga Keputih Surabaya Imbau Sirine Mobil Jenazah Dimatikan, Dianggap Usik Ketenteraman

Veronica menyarankan untuk berkonsultasi kepada psikiater atau psikolog. Jika berobat di psikiater, pasien bisa diresepkan obat yang menurunkan kecemasan dan paniknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI