Setelah berjam-jam, sel dalam tubuh akhirnya mati. Maka kalsium tubuh menumpuk di otot. Menurut laman Women’s Health Mag, peristiwa ini disebut sebagai rigor mortis, yaitu pengerasan otot setelah mati. Hal itu yang jadi penyebab tubuh kaku seperti patung.
Beberapa Hari Setelah Kematian
Dalam beberapa hari, tubuh yang tadinya kaku jadi lemas lagi. Pelepasan otot yang membuat cairan dan sisa racun keluar. Kulit juga akan kering dan keriput. Itu pula alasan kuku jari dan tangan kelihatan tumbuh, padahal sebetulnya kulit yang menyusut.
Selain itu , tubuh sudah mulai memproduksi zat pengurai alaminya sendiri atau disebut kadaverin serta putresin. Keasaman dalam tubuh mulai meningkat drastis. Saat itu pula bakteri berkembang biak dengan cepat dan tubuh perlahan-lahan membusuk dalam hitungan hari.
Beberapa Tahun Setelah Kematian

Setelah tubuh membusuk, dalam waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, tubuh yang meninggal akan terurai dan dimakan oleh organisme lainnya, menyisakan tulang kerangka.
Jika tubuh dikubur tanpa peti, akan butuh waktu empat bulan sampai ke proses kerangka. Tapi jika dimakamkan menggunakan peti, bisa sampai bertahun-tahun hingga mayat berubah jadi kerangka.
Kehidupan Baru Setelah Kematian
Walaupun sudah tidak bernyawa, ternyata tubuh manusia masih bisa bermanfaat. Organisme yang hidup dari proses penguraian menyerap energi dari tubuh.

Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi tidak bisa diciptakan dan dihancurkan, energi sendiri bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya. Artinya, energi dalam tubuh yang sudah meninggal dunia tidak benar-benar hilang, hanya berubah bentuk saja.
Baca Juga: Kenapa Angka Kematian Covid-19 di AS Relatif Rendah, Meski Kasus Baru Tinggi?
Contohnya, jika tubuh dikubur maka organ akan mengurai. Penguraian itu akan melepaskan karbon dioksida, yang kemudian diserap pohon untuk fotosintesis dan menyediakan udara segar bagi kehidupan.