Studi: Remaja Perempuan Lebih Mungkin Alami Masalah Mental akibat Pandemi

Kamis, 05 Agustus 2021 | 11:11 WIB
Studi: Remaja Perempuan Lebih Mungkin Alami Masalah Mental akibat Pandemi
Ilustrasi orang yang sedang depresi. (Unsplash/Engin Akyurt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 tampaknya tak hanya berefek pada kesehatan fisik terkait dengan virus. Nyatanya banyak penelitian menyatakan bahwa pandemi juga telah pengaruhi masalah kesehatan mental

Namun dalam masalah kesehatan mental, nyatanya pengaruh pandemi bisa berbeda di antara laki-laki dan perempuan. 

Melansir dari Medical Xpress, sebuah penelitian berbasis survei terhadap 523 remaja di Islandia melihat perbedaan pengaruh pandemi pada kesehatan mental remaja laki-laki dan perempua.

Penelitian ini menunjukkan bahwa anak perempuan melaporkan dampak negatif yang lebih besar dari pandemi Covid-19 daripada remaja laki-laki. 

Remaja perempuan mengalami efek yang lebih signifikan pada kesejahteraan mental dan perilaku daripada anak laki-laki. Mereka juga melaporkan gejala depresi tingkat tinggi.

Dalam studi JCPP Advances, gejala depresi yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan penggunaan media sosial pasif dan penurunan hubungan dengan anggota keluarga melalui telepon atau media sosial di antara remaja perempuan. 

Ilustrasi Pandemi Covid-19 (pexels)
Ilustrasi Pandemi Covid-19 (pexels)

Pada remaja laki-laki mereka cenderung mengalami penurunan tidur dan peningkatan game online di antara remaja laki-laki.

Kontributor utama dalam masalah kesehatan mental yang buruk adalah kekhawatiran tentang orang lain yang tertular Covid-19, perubahan rutinitas harian dan sekolah, dan tidak bertemu teman secara langsung.

"Temuan ini menunjukkan bahwa penyedia layanan kesehatan, guru, dan profesional lainnya perlu secara khusus memantau gejala depresi dan kesejahteraan anak perempuan selama Covid-19 dan setelahnya," kata penulis utama Thorhildur Halldorsdottir, Ph.D., psikolog klinis dan asisten. profesor di Departemen Psikologi di Universitas Reykjavik.

Baca Juga: Minta Kominfo Tunda Migrasi TV Digital, Komisi I: Jangan Menambah Beban Rakyat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI