Suara.com - Mimpi basah yang dialami remaja laki-laki menjadi salah satu tanda terjadinya pubertas. Umumnya pada saat mimpi basah, seorang yang mengalaminya akan bermimpi sedang melakukan hubungan seksual, berfantasi seksual, atau bahkan hanya melihat orang yang sedang melakukan hubungan seksual.
Mimpi basah atau emisi nokturnal sebenarnya merupakan pengeluaran cairan sperma atau air mani (ejakulasi) saat tidur. Ejakulasi saat mimpi basah bisa saja terjadi tanpa rangsangan tertentu atau terjadi secara alamiah.
Lantas kenapa sebenarnya mimpi basa bisa terjadi? Sebelum menjawab itu, ketahui dulu kapan masa pubertas terjadi pada remaja laki-laki.
Masa Pubertas Anak Laki-laki dan Perubahan yang Terjadi
Pubertas remaja laki-laki biasanya terjadi di antara usia 12 sampai 16 tahun. Dalam masa itu biasanya mimpi basah terjadi.
![Ilustrasi anak laki-laki. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/04/16/31005-ilustrasi-anak-laki-laki-shutterstock.jpg)
Dikutip dari Ruang Guru, selama fase pubertas, laki-laki akan mengalami dua jenis perubahan, yaitu sekunder yang ditandai dengan perubahan fisik, dan perubahan primer yang ditandai dengan perubahan hormon juga fungsi organ reproduksi.
Akibat dari perubahan sekunder atau perubahan fisik itu, anak laki-laki akan mengalami puncak kecepatan pertumbuhan tinggi badan atau Peak Height Velocity (PHV) dan puncak kecepatan penambahan berat badan atau Peak Weight Velocity (PWV).
Selain itu, mereka juga akan mengalami perubahan suara jadi lebih membesar, tumbuhnya jakun, tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan, dada, dan ketiak, serta mulai tumbuhnya jenggot, kumis, atau jambang.
Wajah juga mulai ditumbuhi jerawat. Bahkan, pada fase ini mereka mengalami produksi keringat berlebih sehingga kadang menimbulkan bau badan.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Hubungan Seks 21 Kali Sebulan Bisa Turunkan Risiko Kanker Prostat
Sedangkan pada perubahan primer, remaja laki-laki akan mengalami perubahan hormon, khususnya hormon seksual seperti testosteron. Juga terjadi perkembangan fungsi alat reproduksi yang memungkinkannya untuk mampu bereproduksi.