Selain itu yang paling penting, kata dr. Nadia, menilai tren dari angka kematian tersebut per pekannya.
![Sejumlah kendaraan melintas di Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/09/36905-mobilitas-warga-ibu-kota-mulai-naik-seiring-pelonggaran-ppkm.jpg)
"Kami berharap hal ini menjadi tanda positif semakin menurunnya angka kematian di minggu-minggu kedepan," ujarnya.
Dengan penurunan BOR di rumah sakit-rumah sakit, dr. Nadia juga berharap seluruh pasien Covid-19 yang bergejala berat dan membutuhkan perawatan rumah sakit bisa mendapatkan perawatan yang selayaknya sesuai standar sehingga mampu menurunkan angka kematian.
"Hal ini juga bisa menjadi bukti keberhasilan vaksinasi kita bahwa vaksin yang kita gunakan mampu untuk mencegah kasus parah dan juga kematian akibat Covid-19," terangnya.
Atas kerja keras semua pihak, DKI Jakarta misalnya, kata dr Nadia, mampu menekan angka penambahan kasus dan angka kematian Covid-19 di level lebih rendah dibandingkan periode awal dilaksanakannya PPKM.
Menurutnya, berbagai pembatasan kegiatan masyarakat serta penguatan prokes memainkan peran di provinsi DKI Jakarta dalam menurunkan laju penularan penyakit dan juga sekaligus meningkatkan kapasitas respon penanggulangan pandeminya.
"Dengan upaya yang masif untuk penanggulangan Covid-19 melalui peningkatan testing, penguatan pelacakan kontak erat, kegiatan isolasi/karantina dan penguatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, mampu untuk menekan dan tentu meringankan sistem kesehatan yang ada di provinsi DKI Jakarta," tutup dr. Nadia.