Mengerikan! Ini Dampak Kematian Tenaga Kesehatan yang Tak Bisa Digantikan dengan Apapun

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 01 September 2021 | 18:05 WIB
Mengerikan! Ini Dampak Kematian Tenaga Kesehatan yang Tak Bisa Digantikan dengan Apapun
Sejumlah petugas tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hdayat]

Idealnya dokter dalam memberikan pelayanan adalah 1 banding 1.000 penduduk, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tapi di Indonesia rasio dokter dan penduduk adalah 4 banding 10.000.

Jumlah itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki 2 dokter per 1.000 penduduk.

Sementara mencetak satu dokter membutuhkan waktu lama, kata Menaldi.

"Dokter umum saja butuh sembilan tahun. Dokter spesialis 14 tahun."

Namun lebih dari itu, Dedi Supratman, khawatir dalam jangka panjang distribusi tenaga kesehatan antara di kota-kota besar dan daerah terpencil akan semakin timpang.

"Saat ini saja, kita ada masalah kuantitas. Di beberapa tempat yaitu kota besar terpenuhi. Tapi di daerah-daerah terpencil, sulit. Kalau kondisi sekarang ketersediaan nakes tidak ditambah, dan banyak yang wafat, akan semakin timpang di daerah-daerah terpencil," ungkapnya.

"Kalau nakesnya enggak ada, siapa yang akan menjalankan fungsi layanan kesehatan?" tutup Dedi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI