Adapun contoh dari psikotropika jenis stimulan adalah ekstasi dan amfetamin.
2. Depresan

Berbeda dengan stimulan yang akan memberikan efek “senang dan aktif”, depresan ini sebaliknya. Ini adalah jenis psikotropika yang membuat sistem kerja saraf menurun.
Saat seseorang mengonsumsi depresan, badannya akan cenderung menjadi tenang dan rileks. Tapi jika berlebihan dikonsumsi, seseorang bisa tidak sadarkan diri.
Dua di antara contoh depresan yakni, diazeoam dan amomarbital.
3. Halusinogen
Halusinogen adalah kategori psikotropika yang dapat mengacaukan sistem kerja saraf pusat. Mengonsumsi halusinogen, berisiko merusak cara berpikir. Karena otak jadi berimajinasi dan kesulitan membedakan dunia nyata dengan khayalannya sendiri.
Penggunaan berbagai jenis halusinogen bisa berdampak kerusakan otak, gangguan daya ingat, hingga berisiko kematian.
Psikotropika Berdasarkan Tingkat Ketergantungan
Golongan I: sangat kuat hanya digunakan dalam penelitian dan pengecekan efeknya. Contohnya, ekstasi.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Stok Obat-obatan di BUMN Cukup untuk 2 Bulan ke Depan
Golongan II: Lumayan kuat. Digunakan dalam penelitian ataupun pengobatan di bawah pemantauan dokter. Contohnya, amfetamin.