Suara.com - Hasil survei terbaru menunjukan minat dan antusias masyarakat Indonesia terhadap vaksinasi Covid-19 sudah tinggi, tapi masih banyak yang menemui kendala.
Kendala itu berupa kesulitan mendaftar, antrean, dan ketersediaan stok vaksin Covid-19 di daerah tempat tinggal terdekat.
Survei ini dilakukan Change.org Indonesia, Katadata Insight Center (KIC) dan KawalCOVID19.id. Dilakukan selama periode 6 hingga 21 Agustus 2021 dilakukan secara online ke seluruh Indonesia, dengan melibatkan 8.299 responden.
Dari hasil survei itu ditemukan 77,9 responden sudah divaksin, dan 22,1 persen atau 1.831 orang responden di antaranya belum divaksin.

Bagi responden yang belum divaksin, mayoritas atau 61,7 persen atau 1.130 orang mengaku sangat ingin mendapatkan vaksin, tapi terkendala berbagai hal.
Alasan tertinggi 34,3 persen belum divaksinasi karena harus repot dengan antrian yang panjang, dan ramai di lokasi vaksinasi.
Selain itu 17,9 persen mengaku tidak tahu harus ke mana untuk vaksinasi,16,5 persen menunggu vaksinasi yang ampuh, 15,9 persen sudah datang tapi tidak kebagian vaksin, dan 15,8 persen karena vaksinasi belum tersedia di tempat tinggalnya.
Sisanya ada yang mengaku baru sembuh dari Covid-19, karena memiliki penyakit bawaan (komorbid), sedang hamil, data tidak muncul di peduli lindungi, fobia suntikan, hingga didaftarkan vaksin gotong royong.
Manajer Riset Katadata Insight Center (KIC), Vivi Zabkie mengatakan mayoritas kelompok yang bersedia tapi belum divaksinasi, karena tidak tahu cara mendapatkan vaksin, sehingga berharap informasi vaksinasi didapatkan secara langsung.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Vaksin Pfizer dan Moderna Tersedia di Seluruh Faskes DKI Jakarta
"Berharap agar informasi tentang vaksinasi muncul di kanal yang bersifat langsung dan dekat dengan lingkungan mereka, seperti pengumuman dari ketua RT/RW (60,5%), disusul kanal informasi publik non pemerintah (50,8 persen)," tutur Vivi saat konferensi pers, Rabu (16/9/2021).