- Tuang cairan ke dalam plastik
- Tambahkan barang padat yang tidak enak, seperti ampas kopi, tanah, atau bahan kotor lainnya.
- Tutup plastik dengan rapat.
- Buang plastik ke tempat sampah.
Cegah penyalahgunaan bekas wadah obat, dengan cara berikut:
- Wadah berupa botol plastik, atau botol kaca dibuang dengan cara menghilangkan semua label dari wadah obat dan tutup botolnya.
- Rusak botol atau botol kacang dengan cara digunting atau dipecah.
- Buang di tempat sampah.
- Sedangkan wadah berupa boks, dus, atau tube hendaknya digunting lebih dulu sebelum dibuang di tempat sampah.
Antibiotika perlu perhatian khusus:
- Antibiotika yang dibuang langsung ke saluran pembuangan air atau ditimbun di tanah akan membuat lingkungan terpapar oleh antibiotika, sehingga mencemari air minum dan tanaman yang tumbuh.
- Jika air minum dan makanan yang mengandung antibiotika dikonsumsi, maka dapat terjadi resistensi antibiotika.
- Obat antibiotika sebaiknya dibiarkan tetap berada dalam kemasan asli. Namun sebelum dibuang, larutkan dulu bersama air, tanah, atau bahan lain yang tidak diinginkan, kemudian tutup rapat.
- Hilangkan label obat seperti langkah pertama, dan buang ke tempat sampah.
Inhaler atau aerosol perlu perhatian khusus:
- Jika sudah kosong, dapat dibuang ke tempat sampah. Jika belum kosong, namun sudah tidak diperlukan, dapat dikembalikan ke rumah sakit atau dokter, puskesmas, maupun klinik agar bisa dibuang dengan aman.
- Hal yang perlu diperhatikan: pastikan wadah atau botol sudah kosong, jangan dilubangi, digepengkan, atau dibakar karena bisa meledak.
Obat kanker perlu perhatian khusus:
- Obat kanker dapat merusak sel kanker maupun sel sehat, sehingga sangat berbahaya. Jika mendapatkan obat kanker yang diminum di rumah, maka cara pembuangannya harus diperhatikan.
- Cara membuang sisa obat, sisa kemasan, serta sarung tangan dan wadah yang bersentuhan dengan obat kanker tersebut dikumpulkan dalam wadah tertutup rapat.
- Kembalikan ke rumah sakit tempat mendapatkan obat.