Anak-anak atau remaja biasanya tidak mau meluangkan tenaga yang besar untuk menceritakan hari-harinya di sekolah secara detail, terutama pada kejadian yang bersifat memalukan dan tidak menyenangkan. Jangan sampai kamu menyudutkan anakmu, namun jika ada sesuatu yang serius, kamu dapat membicarakan ini sambil makan siang.
4. "Apa kamu mau denger cerita tentang sesuatu yang terjadi sama aku hari ini"
Anak-anak biasanya cenderung akan egois terhadap suatu hal. Kamu bisa memulai dengan peduli pada orang lain di rumah sehingga mereka akan ditunjukan mengenai kepedulian kepada kehidupan orang lain.
Hal tersebut akan membantu mereka agar tidak hanya peduli kepada dirinya sendiri dan membuat mereka merasakan juga menjadi penonton. Kamu dapat melakukan hal yang sama dengan menanyakan pendapat mereka atau mengenai pertambahan usiamu.
5. "Apa yang membuatmu bersyukur hari ini?"
Seorang psikolog mengatakan, bahwa waktu ngemil merupakan kesempatan untuk ngobrol seputar ide, nilai, atau prinsip yang kamu yakini karena hal tersebut sangat penting untuk diajarkan dan ditanamkan pada anak-anakmu.
Itu bukan berarti kamu meminta anakmu untuk belajar, namun saat itu merupakan waktu yang tepat untuk berbagi akan segala hal. Kamu dapat melanjutkan pembicaraan dengan mengajarkan anakmu tentang bagaimana berterima kasih merupakan hal yang penting untuk perkembangan mereka.
6. "Apa kamu kenyang?"
Untuk anak-anak yang masih kecil, kamu bisa berbicara seperti “apa yang perutmu katakan? apakah perutmu masih lapar atau sudah kenyang?” pada saat makan, kamu tidak perlu membawa topik yang berat. Anakmu dan kamu dapat memulai dengan mencari perhatian dengan sebuah isyarat seperti rasa lapar dengan membicarakan rasa lapar dan kenyang yang akan membantu anakmu untuk fokus terhadap makanannya.
Baca Juga: Putra Bungsu Zaskia Adya Mecca Pakai Topi dari Popok: Biar Idenya Nggak Bocor
Hal tersebut lebih baik, dibandingkan orang tua yang memberi tahu kepada anak mengenai jumlah tertentu yang harus dimakan oleh anak.