Penelitian pada lalat buah menunjukkan bahwa ukuran makan adalah pendorong kuat kantuk setelah makan. Begitu juga makanan yang sarat garam atau protein.
Alasannya? Peneliti mengatakan karena tidur membantu pencernaan.
Dalam salah satu penelitian oleh profesor ilmu saraf di Scripps Research Institute Florida, William Ja, terhadap lalat buah, menemukan tidur mengubah cara lalat menyerap makronutrien tertentu, termasuk protein.
"Ini akan mendukung gagasan bahwa kantuk setelah makan memengaruhi penyerapan nutrisi usus," ujar Ja.
Tetapi, Ja mengatakan bahwa temuannya jangan buru-buru ditafsirkan untuk manusia juga.
"Kami dapat melihat [efek yang diamati] karena kami menggunakan ratusan lalat dan ribuan makanan. Tetapi angka-angka ini jelas jauh lebih sulit ditiru pada manusia," tambah Ja.
Sebuah studi pada 2018 menemukan bahwa makanan tinggi lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan kantuk dan peningkatan beberapa penanda peradangan, terutama di kalangan orang dewasa penderita obesitas.
Namun, masih banyak ketidakpastian dan kontradiksi mengenai makanan tertentu dan pengaruhnya terhadap kelelahan atau kantuk pasca makan.
Ja menyarankan makan dalam porsi kecil apabila ingin menghindari food coma. Taktik ini kemungkinan sangat efektif saat makan siang.
Baca Juga: Gegara Hobi Makan Pedas, Nikita Mirzani Pernah Alami Kondisi Kehilangan Kesadaran