Padahal, masih terdapat 53.549 Desa/Kelurahan atau 60 persen dari total yang belum membentuk posko. Bahkan, pembentukan posko baru minggu hanya bertambah 25 posko.
"Jauh lebih rendah daripada penambahan sebelumnya," imbuh Wiku.
Sedangkan pada kinerja posko yang terlaporkan, jumlahnya juga terus menurun. Membandingkan kinerja posko pada gelombang Delta lalu, sempat mencapai 5,5 juta laporan. Sementara beberapa minggu terakhir ini hanya sekitar 1 juta laporan saja.
Melihat hal ini, sangat dimohon seluruh pimpinan daerah, kepada bupati/walikota terutama pada Provinsi luar Jawa - Bali kembali menggalakkan pembentukan dan kinerja posko di daerahnya.
Pemerintah daerah juga perlu kembali menegakkan protokol kesehatan sesuai dengan level PPKM-nya. Utamakan kegiatan untuk menekan kenaikan kasus daripada sekedar himbauan.
Seperti pembubaran kerumunan, penegakan disiplin protokol kesehatan, serta pelacakan kontak erat. Lalu, penanganan cepat pasien positif serta pemantauan warga isolasi mandiri di rumah. Upaya-upaya ini dirasa jauh lebih efektif dengan koordinasi Posko daerah.
Disamping itu, pastikan ketersediaan obat-obatan, baik di apotik maupun melalui telemedicine. Juga, progres vaksinasi harus menjadi perhatian pemerintah daerah Provinsi di Jawa - Bali, mengingat masih ada yang belum mencapai target baik vaksinasi pertama, kedua, maupun boosternya.
"Saya harap dapat terjadi perbaikan jumlah laporan kinerja Posko dan pembentukan Posko baru dalam 2 minggu ke depan," pungkas Wiku.
Baca Juga: Tembus 14 Ribu Kasus dalam Sehari, Jawa Barat Kembali Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Terbanyak