Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita yang termasuk dalam usia reproduksi. Kondisi ini dapat menyebabkan produksi testosteron, insulin, dan sitokin yang tinggi.
Bahkan, mereka resisten insulin dan tidak dapat menggunakan semua glukosa dalam darah untuk menghasilkan energi.
2. Stres
Stres yang tidak dikelola dapat menyebabkan lonjakan tingkat hormon seperti kortisol dan adrenalin. Pada gilirannya, ini bisa meningkatkan kadar gula darah, yang merupakan respons alami terhadap tekanan emosional yang dialami seseorang.
3. Infeksi
Segala jenis infeksi juga meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Hormon ini menghalangi kemampuan insulin untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari aliran darah, menghasilkan kadar gula darah tinggi yang konstan.
4. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu seperti dopamin dan norepinefrin, imunosupresan seperti tacrolimus dan siklosporin, dan kortikosteroid dapat mengaktifkan enzim dalam darah yang dapat menjaga kadar gula darah tetap meningkat. Tubuh merasa sulit untuk menghasilkan energi dan orang tersebut merasa lelah sepanjang waktu.
5. Obesitas
Baca Juga: Gara-Gara Omicron, China Lockdown Lagi dan Panic Buying Kembali Terjadi
Kelebihan sel lemak membuat tubuh resisten terhadap insulin. Kondisi ini juga membuat sulit untuk menghilangkan glukosa dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi.