Kandungan glukosa dan fruktosa yang tinggi pada kurma merupakan bentuk gula sederhana yang dapat cepat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition, disebutkan bahwa kurma kaya akan nutrisi, yang dapat dikonsumsi untuk membantu mengembalikan energi yang hilang selama puasa, baik pada saat sahur maupun berbuka puasa. Dalam 1 butir kurma dengan berat 24 gram mengandung 66 kalori dan gula 16 gram.
Kurma juga ternyata mengandung indeks glikemik yang rendah, yaitu kurang dari 55. Indeks glikemik adalah besarnya kecepatan karbohidrat di dalam makanan untuk dapat meningkatkan kadar gula darah setelah makan.
Kurma mengandung tinggi serat yang baik untuk kesehatan saluran cerna, dapat menjaga keseimbangan mikroflora di usus. Serat yang terdapat pada kurma yaitu serat larut dan tidak larut air.
Kandungan serat larut air dapat membantu menurunkan penyerapan kolesterol. Serat tidak larut air pada kurma dapat menarik air ke feses, membuatnya lebih lunak dan bervolume, sehingga fungsi pencernaan menjadi lancar. Dengan mengonsumsi tiga hingga lima buah kurma dapat memenuhi 20% kebutuhan serat harian.
Baik susu dan kurma, keduanya mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, protein, lemak, kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang baik untuk kesehatan tubuh. Dan tahukah kamu, kombinasi keduanya ternyata memiliki manfaat yang baik untuk dapat menjaga stamina dan daya tahan tubuh selama bulan puasa, lho. Susu kurma dapat diminum secara langsung ataupun dijadikan paduan bahan dasar makanan menu takjil pada saat puasa. Sehatnya lebih lengkap, namun lebih praktis dalam mengonsumsinya, kan?