Apalagi, keduanya berbeda secara genetik dalam hal lain. Karena itu, kedua diklasifikasikan secara independen satu sama lain.
"Ini adalah garis keturunan baru yang menarik," kata Jeremy Kamil, profesor mikrobiologi dan imunologi di Louisiana State University Health Shreveport.
Jeremy mengatakan keduanya memiliki mutasi yang berpotensi bersaing dengan garis keturunan lainnya.
"Satu yang paling menarik dan memprihatinkan bagi saya adalah mutasi spike F486V. Asam amino ini bisa menghindari banyak antibodi penetralisir luas yang dimilik orang yang dapat melindungi dari beberapa varian virus corona," katanya.
Di sisi lain, Alex Sigal, seorang ahli virologi di Institut Penelitian Kesehatan Afrika dan profesor di Universitas KwaZulu-Natal, mengatakan semua orang tidak perlu mengkhawatirkan perubahan virus corona Covid-19.
Karena, virus corona Covid-19 dan variannya terus berevolusi. Dua subtipe baru dari varian Omicron ini pun bukan pertama kalinya yang ditemukan.
Selain itu, Cornelius Roemer, seorang ahli biologi komputasi di Universitas Basel di Swiss, juga menyarankan semua orang tidak terlalu khawatir dengan subvarian BA4 dan BA5.
"Munculnya BA4 dan BA5 mungkin hanya menggantikan BA2. Ini juga sama seperti BA2 yang menggantikan BA1, tapi tidak akan separah ketika varian Omicron pertama kali muncul," jelasnya.
Baca Juga: WHO Pantau Dua Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Apakah Lebih Menular?