Santorio Santorio merupakan penemu berasal dari Italia. Pada tahun 1612, ia menambahkan skala numerik pada termoskop yang ia kembangkan dan berhasil digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.
3. Ferdinand II
Ferdinand II berhasil menemukan termometer tertutup pertama pada tahun 1654. Ia menemukan alat tersebut setelah melewati banyak penelitian dan percobaan agar menciptakan termometer yang lebih baik dari penemu-penemu sebelumnya.
Termometer yang dibuatnya menggunakan cairan berupa alkohol dalam kaca. Meski termometer tersebut termasuk perbaikan dari model sebelumnya, tapi masih ada kekurangannya. Karena alkohol dalam termometer tersebut masih belum memberikan angka yang akurat saat pengukuran suhu. Selain itu, termometer buatan Ferdinand II ini juga belum memiliki skala standar.
4. Daniel Gabriel Fahrenheit
Daniel Gabriel Fahrenheit telah menemukan kekurangan dari termometer buatan Ferdinand II. Ia pun mengembangkan penelitian dan menemukan bahwa kekurangan alat tersebut ada pada cairan yang digunakan.
Fahrenheit kemudian mengganti alkohol dengan merkuri atau air raksa pada 1714. Ia memilih air raksa lantaran sifat stabilnya, meski berada dalam keadaan membeku atau mendidih. Tak hanya itu, air raksa pun tidak memiliki sifat menguap.
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 1724, ia memublikasikan suhu standar agar perubahan suhu dapat dilakukan dan dihitung dengan akurat. Skala suhu tersebut dikenal dengan Fahrenheit yang diambil dari namanya. Selain itu, Fahrenheit juga menetapkan titik suhu baru pada termometer buatannya, yaitu titik panas sebesar 180 derajat dan titik beku 32 derajat.
5. Rene Antoine Ferchault de Reamur
Baca Juga: Jepang Buat Sumpit Listrik Tingkatkan Asupan Natrium dan Berita Kesehatan Populer Lainnya
Rene Antoine Ferchault de Reamur merupakan ilmuwan yang berasal dari Prancis. Ia menjadi salah satu bagian perkembangan termometer di dunia dengan menentukan skala termometer berdasarkan titik beku dan titik didih air.
Skala yang ia temukan disebut dengan Reamur, diambil dari nama belakangnya. Adapun skala ini lebih sering digunakan di Jerman dan Prancis, khususnya di industri permen atau kayu.
6. Anders Celcius
Anders Celcius merupakan seorang astronom dari Swedia. Pada tahun 1743, ia menciptakan skala suhu termometer yang kemudian ditetapkan dengan sebutan Celcius. Skala suhu yang diciptakan oleh Anders Celcius berupa titik beku air pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosfer standar. Skala ini pun banyak digunakan oleh masyarakat luas, termasuk di Indonesia.
7. Lord Kelvin
Lord Kelvin menjadi ilmuwan terakhir yang berperan dalam perkembangan termometer. Ia merupakan orang pertama yang memberikan usulan skala mutlak dari suhu. Usai skala Celcius ditemukan, Lord Kelvin menciptakan skala baru. Skala ini merupakan hasil dari perkembangan gagasan suhu mutlak atau dikenal sebagai “Hukum Kedua Termodinamika”. Skala ini pun dinamai dengan Kelvin.