• Nyeri otot
• Sakit punggung.
Lebih lanjut, Wassermann mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir sebab laju penularan infeksi sangat lambat sehingga tidak mudah menyebar seperti Covid-19. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan dengan baik.
“Secara umum, masyarakat tidak perlu khawatir tentang risiko penyebaran cacar monyet," ujar Wassermann tentang seberapa mengkhawatirkannya hal ini bagi masyarakat.
CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) di Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan atas wabah ini di Inggris.
“Kami memiliki tingkat kekhawatiran ini sangat berbeda dari apa yang biasanya kami pikirkan tentang monkeypox. Dan kami memiliki beberapa kekhawatiran mungkin ada penyebaran di luar Inggris terkait dengan ini.”
Tidak seperti penyakit lain seperti Covid-19, monkeypox tidak menyebar dengan sangat cepat. Virus ini hanya menyebar melalui tetesan pernapasan yang besar atau droplet.
“Metode penularan dari manusia ke manusia lainnya termasuk kontak tubuh langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, dan kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi.”
Baca Juga: Waspadai Cacar Monyet di Indonesia, Penyebaran Sudah Sampai Negara Tetangga!
Menurut penelitian, pemberian vaksin cacar (Jynneos) disebut 85 persen efektif mencegah penyakit ini. Vaksin Jynneos merupakan hasil modifikasi dari vaccinia yang digunakan untuk mencegah cacar air atau smallpox. Hasil penelitian mengungkap pemberian dua dosis vaksin Jynneos cukup efektif.
Dua dosis vaksin tersebut akan diberikan dalam 28 hari kepada pasien. Melakukan vaksin cacar sebanyak dua dosis terbukti mampu menguatkan respons sistem imunitas, dibandingkan dengan hanya memberikan satu dosis vaksin cacar.
Demikian penjelasan tentang gejala Cacar Monyet dan cara mengatasi cacar monyet. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini