Dari berbagai variabel penelitian tersebut yang telah diuji kepada anak-anak, rupanya anak-anak di Indonesia masih banyak yang mengalami stunting, khususnya di wilayah Jawa-Sumatera.
Angka prevalensi dari hasil penelitian tersebut sebesar 28,4 persen. Untuk anemia, angka prevalensi mencapai 25,9 persen pada anak di bawah usia 5 tahun. Sementara untuk kasus obesitas anak usia 7-12 Indonesia berada pada angka 15 persen.
Rini berharap, studi SEANUTS II ini bisa menjadi pelengkap data-data lain yang telah diteliti oleh pihak pemerintah, serta memberikan informasi kepada masyarakat terkait kasus stunting di Indonesia.
“Semoga penelitian ini bisa menjadi komplementer data-data yang diberikan lembaga lain serta memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai kasus anak berperawakan pendek di Indonesia lebih baik,” pungkasnya.