Nyeri Tubuh yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Menjadi Tanda Penyakit Fibromyalgia, Apa Itu?

Kamis, 07 Juli 2022 | 17:15 WIB
Nyeri Tubuh yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Menjadi Tanda Penyakit Fibromyalgia, Apa Itu?
Ilustrasi Nyeri tubuh (pixabay)

Suara.com - Nyeri tubuh bisa menjadi tanda penyakit parah tertentu. Namun, ini terjadi ketika nyeri tidak kunjung hilang. Karenanya, bila rasa sakit bertahan tanpa alasan jelas Anda harus mencurigainya dan memeriksakannya ke dokter.

Menurut Konsultan - Manajemen Nyeri dari Rumah Sakit Jupiter Pune, Uttam Sidhaye, bisa emnjadi gejala penyakit melemahkan, yang dikenal sebagai fibromyalgia.

Apa itu Fibromyalgia?

"Fibromyalgia adalah suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh, termasuk suasana hati, ingatan, tidur, dan banyak lagi," kata Sidhaye, dilansir The Health Site.

Sidhaye mengatakan penyebab pasti dari fibromyalgia masih belum jelas. Para ahli menduga kondisi ini berkaitan dengan otak yang keliru menerima sinyal rasa sakit ringan dan memperburuknya.

Beberapa orang cenderung mengembangkan fibromyalgia karena gen yang diwarisi dari orang tua mereka.

Pada yang lainnya, kondisi tersebut dapat dipicu oleh berbagai situasi fisik dan emosional, termasuk cedera atau infeksi, pembedahan, melahirkan, tekanan mental yang parah, atau kematian orang yang dicintai.

Nyeri Haid
Ilustrasi tubuh nyeri (Shutterstock)

Siapa yang berisiko tinggi terkena fibromyalgia?

Kondisi ini dapat dialami orang dari segala usia, tetapi lebih mungkin terjadi pada usia 30 hingga 50 tahun, dan memengaruhi wanita sekitar 7 kali lebih banyak daripada pria.

Baca Juga: INFOGRAFIS : Fibromyalgia Bisa Jadi Efek Virus Corona Covid-19, Begini Gejalanya!

Meski tidak ada data spesifik, penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini relatif umum, yang memengaruhi hampir satu dari 20 orang.

"Salah satu alasan utama kurangnya jumlah orang yang terkena adalah karena gejala fibromyalgia mirip dengan sejumlah kondisi lain yang membuatnya sulit untuk didiagnosis," sambung Sidhaye.

Ia melanjutkan, "kondisi ini dapat berisiko terjadi pada penderita gangguan kronis seperti rheumatoid arthritis , lupus, dan sarkoidosis hingga 20 persen."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI