Suara.com - Peluang pasien serangan jantung untuk bertahan hidup turun ke ternyata berpengaruh terhadap tempat ia tinggal. Demikian temuan terbaru sebuah laporan.
Mereka yang tinggal di London dan South East kemungkinan besar akan bertahan hidup ketika terkena serangan jantung.
Daerah-daerah itu dikatakan memiliki dokter jantung NHS terbaik - meski perawatan di daerah lain lebih buruk.
Ratusan nyawa akan terselamatkan setiap tahun jika semua area memiliki perawatan yang sama, kata Institute for Fiscal Studies.
Rumah sakit Inggris menangani 100.000 pasien serangan jantung per tahun - satu setiap lima menit. Tujuh dari sepuluh bertahan.
![Ilustrasi serangan jantung. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/12/14/65512-ilustrasi-serangan-jantung-envato.jpg)
Tetapi penulis laporan George Stoye mengatakan: "Ahli jantung dengan keterampilan yang sama tidak tersebar merata."
Dokter lebih baik dalam menyelamatkan pasien di kota-kota kaya, dibandingkan dengan daerah pedesaan.
Kepala British Heart Foundation Dr Charmaine Griffiths mengatakan: “Di mana pasien tinggal seharusnya tidak menentukan perawatan mereka.
Di Indonesia, kasus serupa juga terjadi. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengungkap 4 provinsi Indonesia dengan jumlah dokter jantung kurang dari 5 orang, dan membuat pelayanan penyakit jantung tidak maksimal.
Baca Juga: Ikatan Dokter Anak Gelorakan Dukungan Cuti Melahirkan 6 Bulan
Ketua PERKI, Dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) mengakui distribusi dokter jantung di Indonesia belum merata, apalagi jumlahnya masih sangat kurang yaitu 1 dokter jantung melayani 100 ribu penduduk, padahal harusnya 28 dokter melayani 100 ribu penduduk.