Berdasarkan keterangan dr. Ema, efektivitas suntik KB berlangsung sekitar 1-3 bulan. Sama halnya dengan pil, kandungan yang terdapat dalam suntik KB yaitu progesteron. Hal tersebut akan membuat ovarium mencegah pelepasan sel telur serta terjadinya pengentalan lendir pada serviks. Dengan begitu, sperma tidak bisa masuk dan bertemu sel telur.
Untuk efektivitas suntik KB lebih besar dibandingkan mengonsumsi pil. Dikatakan, suntik KB dapat efektif sekitar 94-95 persen. Meski memiliki efektivitas tinggi, terdapat juga efek samping yang diberikan seperti menstruasi yang berhenti total, adanya efek perdarahan saat menstruasi, atau keterlambatan.
Suntik KB juga mendorong kenaikan berat badan pada wanita. Hormon progesteron akan meningkatkan cairan dan nafsu makan sehingga mendorong kenaikan berat badan.
Tidak hanya itu, suntik KB juga mendorong terjadinya perubahan suasana hati. Seseorang dapat merasa depresi atau kecemasan. Suntik KB yang berkepanjangan seperti 5-10 tahun, dapat meningkatkan risiko osteoporosis pada seseorang.
Setelah lepas dari suntik KB, wanita memiliki kemungkinan untuk langsung hamil. Namun, biasanya kesuburan kembali pulih setelah 3-18 bulan.