Pro Kontra Esteh Indonesia Tinggi Gula, Ketua PDGI Sampai Angkat Bicara

Senin, 26 September 2022 | 16:58 WIB
Pro Kontra Esteh Indonesia Tinggi Gula, Ketua PDGI Sampai Angkat Bicara
Minuman Esteh Indonesia (Instagram @esteh.indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial Twitter masih ramai perdebatan produk Esteh Indonesia yang dinilai tinggi gula sebabkan diabetes, mendapatkan respon Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri.

Usman mengatakan tidak hanya makanan manis yang merusak kesehatan gigi, tapi juga minuman manis juga bisa merusak gigi, karena kandungan gula dalam minuman bisa menempel di gigi.

"Sama aja, walaupun (minuman manis) masuk (ke tenggorokan langsung) tetap ada yang nyangkut juga (di gigi)." ujar dr. Usman kepada suara.com di Kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

Ilustrasi Gigi Menguning. (freepik)
Ilustrasi Gigi Menguning. (freepik)

Ia menambahkan, jika minuman manis mengandung gula terlebih dengan kekentalan kadar gula yang cukup tinggi, maka akan semakin mudah menempel di gigi.

"Karena kekentalannya beda, apalagi kalau dia nggak kumur-kumur, yang bagusnya setelah minum manis dia tetap kumur-kumur," sambung dr. Usman.

Ia menjelaskan gula yang menempel di gigi dalam waktu lama bisa merusak email gigi atau lapisan luar pada gigi, yang melindungi bagian lainnya dari gigi.

"Apalagi dia (gula) lebih dari 8 jam menempel, terjadi fermentasi asam, itu dia merusak email gigi atau anak di bawah 7 tahun giginya cepet banget rusak.

"Padahal gigi pertama permanen tumbuh itu usia 6 sampai 7 tahun, kalau itu udah rusak, untuk gigi dewasa juga akan terpengaruh," jelasnya.

Meski begitu, Alumni Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) itu mengatakan masyarakat tetap boleh mengonsumsi makanan manis, tapi ia menyarankan untuk minum sewajarnya.

Baca Juga: Pria yang Kritik Kadar Gula Minta Maaf ke Es Teh Indonesia, Warganet Geram Ikut Bela Konsumen

"Kalau mau minum teh (kemasan) kotak, sekali minum udah berapa glukosanya, sampai 18 gram. Padahal kita hanya boleh konsumsi 20 hingga 30 gram (gula atau glukosa) sehari, satu (kemasan) aja udah hampir 20 gram. Itu yang menyebabkan orang kita banyak kena diabetes," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI