Dalam dua tahun terakhir ini, ada upaya untuk mendiskreditkan kemasan plastik polikarbonat (PC) yang digunakan sebagai kemasan galon air. Padahal dilihat dari sifatnya polikarbonat memiliki beberapa keunggulan dibanding galon berbahan PET.
“Secara kimia, ketahanan panas atau titik melting galon guna ulang berbahan Polikarbonat hampir 200-an derajat Celsius dan kemasannya juga keras. Artinya, risiko untuk BPA-nya bermigrasi itu sangat rendah atau hampir tidak mungkin terjadi,” katanya.
Terkait migrasi zat kimia dari kemasan, dia mengatakan, itu tidak hanya terjadi pada galon guna ulang PC saja, tapi juga galon sekali pakai berbahan PET. Menurutnya, migrasi zat kimia dari kemasan itu tetap ada akibat masih adanya zat yang belum bereaksi saat pembuatan galon, tapi jumlahnya tidak banyak.
“Jadi kalau ada label berpotensi mengandung BPA pada galon guna ulang polikarbonat, terhadap galon PET yang sekali pakai seharusnya juga diberlakukan hal yang sama, karena keduanya sama-sama berpotensi ada migrasi kimia dari kemasannya,” ujar Zainal.