Tanya Psikolog: Ibu Menyusui Ingin Me Time, Apakah Itu Termasuk Tindakan Egois?

Rabu, 19 Oktober 2022 | 18:25 WIB
Tanya Psikolog: Ibu Menyusui Ingin Me Time, Apakah Itu Termasuk Tindakan Egois?
ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu menyusui dan baru melahirkan bisa jadi ingin mendapatkan me time. Yuk tanya psikolog apakah ini termasuk tindakan egois atau tidak.

Ada kalanya ibu menyusui lelah atau jenuh dengan rutinitas baru. Bila sudah begitu, ibu sebenarnya tidak hanya butuh istirahat secara fisik tapi juga psikis. Tak ada salahnya, lho, ibu lakukan me time untuk menyegarkan fisik juga pikirannya lagi.

Ilustrasi ibu menyusui. (Pixabay.com)
Ilustrasi ibu menyusui. (Pixabay.com)

Tak perlu merasa bersalah atau egois karena meninggalkan anak. Psikolog anak dan keluarga Saskhya Aulia Prima, M.Psi., mengatakan bahwa me time justru bermanfaat untuk ibu. Selengkapnya pada artikel tanya ahli di bawah ini.

Apa ibu yang lakukan me time tanda egois kepada anak?

Kita harus tahu limit kita di mana. Stres managemen itu penting. Kita pasti ingin berikan yang terbaik untuk anak agar dia tumbuh berkembang secara baik. Tapi itu juga perlu ibu yang management emosinya baik. Kalau pikiran kita gak jernih, pasti tindakan yang diambil jadi amburadul juga. Jadi pahami batas kita sampai mana. Siapa saja atau barang apa yang mungkin bisa membantu jadi support.

Jangan lupa juga buat self care. Untuk recharge diri supaya bisa berperan jadi ibu yang baik lagi. Jadi ketika ketemu anak lagi kita akan tersenyum karena gelas kasihnya itu sudah penuh. Self care bukan berarti egois, tapi justru smart karena gak semua bisa dikerjakan sendiri.

Apa pengaruhnya perasaan stres pada ibu terhadap kondisi dan tumbuh kembang anak?

Kebanyakan pasti ngaruh. Karena kecemasan itu mempengaruhi cara berpikir. Dan biasanya kalau kita ada sesuatu itu akan tertransfer ke apa yang kita rasakan dan apa yang kita lakukan. Jadi kalau pikiran gak nyaman penuh kekhawatiran, kita jadi deg-degan. Dan mungkin kalau anaknya nangis, ibu juga jadi ikutan nangis.

Karena cemas itu perlu sesekali untuk kita memberikan yang terbaik kepada anak. Tapi harus bisa dikelola. Ketika cemas bisa kita kelola dengan baik, secara emosional juga kita lebih kalem, lebih gampang berinteraksi dengan anak. Anak itu tumbuh dari interaksi orang tua, yang bila semakin positif, maka serabut otaknya semakin bertumbuh dengan baik.

Baca Juga: Kasus KDRT Lesti Kejora Resmi Dicabut, Iis Dahlia Anggap Rizky Billar Tempramental:Dia Harus Berobat!

Jadi perasaan emas atau stres itu sebenarnya normal?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI