“Edukasi seks dan reproduksi bagi remaja dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang seksualitas, kesehatan reproduksi, dan perencanaan keluarga. Pernikahan dini pada remaja dapat meningkatkan risiko seperti komplikasi kehamilan dan persalinan, kematian ibu dan bayi, infeksi menular seksual, kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, dan stunting pada anak," kata dr. Boy Abidin.
Sekretaris Desa Cibatok II, Enjang Hariri menyampaikan apresiasi kepada Darya-Varia yang telah melaksanakan berbagai program untuk membantu menurunkan angka stunting ini secara berkelanjutan. Dengan dukungan yang terus-menerus, desa Cibatok II ini berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
"Program ini menjadi berbeda karena kegiatan-kegiatan intervensi yang dilakukan lebih dari sekadar pemberian suplemen gizi dan nutrisi, namun sudah menargetkan hal-hal yang sifatnya pencegahan di hulu seperti penyuluhan kesehatan ibu dan anak, perbaikan sanitasi lingkungan, pemberdayaan keluarga, dan terutama edukasi dini pada remaja," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Kader Posyandu, Ningsih Mintarsih mengatakan, program ini sangat membantu keluarga kami untuk memenuhi kebutuhan gizi yang baik, seperti dengan memberikan suplemen, makanan bergizi, dan konsultasi kesehatan. Edukasi yang dilakukan juga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup.
"Kami berharap program ini terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya untuk memberikan dampak positif bagi keluarga dan generasi mendatang, sehingga apa yang telah dicapai oleh program ini dapat berpengaruh pada prestasi dan potensi anak-anak”, tutup Ningsih Mintarsih.