Anak Muda Rentan Parkinson? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu Sebelum Terlambat

Kamis, 17 April 2025 | 19:49 WIB
Anak Muda Rentan Parkinson? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu Sebelum Terlambat
Ilustrasi - Operasi pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS) pada Pasien Parkinson. [ANTARA/HO-Siloam Hospital]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kalau selama ini kamu mengira Parkinson cuma menyerang orang tua, saatnya kamu tahu kenyataan yang sebenarnya. Hari ini, semakin banyak anak muda di usia 20-an yang mengalami gejala Parkinson, dan penyebab utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Dr. Rizka Ibonita, Sp.N, dokter spesialis neurologi dari RS Pusat Otak Nasional, mengatakan bahwa tren Parkinson pada usia muda atau Young-Onset Parkinson’s Disease (YOPD) semakin meningkat. Hal ini ia sampaikan dalam diskusi daring memperingati Hari Parkinson yang jatuh setiap bulan April.

"Banyak anak muda sekarang yang suka begadang, konsumsi alkohol, minuman keras, dan narkoba. Itu langsung merusak sistem kerja otak, terutama hormon dopamin. Dampaknya bisa muncul gejala Parkinson lebih cepat," ujar dr. Rizka dikutip dari ANTARA pada Kamis (17/4/2025) .

Parkinson adalah penyakit degeneratif yang menyerang sistem saraf pusat, khususnya otak bagian tengah yang berfungsi mengatur gerakan tubuh. Gejala paling umum adalah tremor (gemetar), tubuh terasa kaku, gerakan jadi lambat, dan gangguan keseimbangan.

Biasanya, penyakit ini menyerang orang di atas usia 60 tahun. Namun sekarang, gaya hidup yang sembarangan bikin anak muda juga berisiko tinggi. Bahkan ada kasus Parkinson yang muncul di usia 20-an.

Gaya Hidup Modern yang Jadi Pemicu Diam-diam

Apa yang sering kamu anggap “biasa” ternyata bisa jadi pemicu. Mulai dari begadang karena main game, scroll media sosial sampai pagi, stres karena tugas atau kerjaan, sampai konsumsi makanan cepat saji yang minim nutrisi. Belum lagi ditambah rokok, alkohol, dan narkoba, semua itu secara perlahan tapi pasti bisa menurunkan fungsi otak.

"Kalau dulu Parkinson datang karena faktor penuaan, sekarang banyak karena gaya hidup. Terutama kalau pernah mengalami cedera kepala, misalnya karena olahraga ekstrem atau kecelakaan motor. Dampaknya mungkin tidak langsung terasa, tapi beberapa tahun kemudian bisa muncul gejala," jelas dr. Rizka dikutip dari ANTARA.

Tak hanya faktor gaya hidup dan trauma kepala, riwayat keluarga serta paparan zat kimia industri juga bisa menjadi faktor risiko.

Baca Juga: Mengenal Operasi Deep Brain Stimulation, Prosedur Untuk Perbaiki Gejala Parkinson

Gejala yang Harus Diwaspadai Anak Muda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI