5. Gunakan Herbal Lokal dengan Aman
Herbal seperti kunyit, jahe, daun sirih, dan sambiloto merupakan tanaman lokal yang populer. Untuk penggunaannya, kamu bisa merebus 2–3 ruas jahe dalam air panas
selama 10 menit atau mengonsumsi kapsul temulawak dalam dosis kecil terlebih dahulu. Namun, selalu mulai dari dosis kecil sambil memantau reaksi tubuhmu.
6. Catat Reaksi Tubuhmu Secara Rutin
Membuat jurnal konsumsi herbal sangat membantu. Kamu bisa mencatat jenis herbal, cara pengolahan, dosis, waktu konsumsi, dan efek yang kamu rasakan. Ini membantu mengenali pola dan menghindari konsumsi herbal yang memicu alergi di masa depan. Ini juga direkomendasikan dalam program edukasi alergi oleh Universitas Padjadjaran.
7. Hindari Konsumsi Herbal Saat Tubuh Tidak Fit
Ketika daya tahan tubuh sedang rendah, kamu cenderung lebih sensitif terhadap zat asing. Oleh karena itu, hindari mencoba herbal baru saat kamu sedang sakit atau dalam kondisi imun menurun. Penelitian dari FK Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa tingkat reaktivitas sistem imun meningkat saat tubuh kelelahan atau kurang istirahat.
Dengan memahami cara mengetahui reaksi alergi terhadap herbal, kamu bisa lebih bijak dalam menggunakan bahan alami untuk kesehatan. Herbal memang menawarkan banyak manfaat, tetapi bukan tanpa risiko. Lakukan langkah pencegahan sejak awal agar kamu terhindar dari reaksi yang merugikan.