Namun, jika nyeri tengkuk sudah terjadi, langkah awal yang bisa dilakukan adalah menghentikan sementara penggunaan gawai dan melakukan peregangan ringan.
Bila diperlukan, obat pereda nyeri atau pelemas otot dapat membantu. "Yang paling penting adalah segera berkonsultasi dengan dokter spesialis agar bisa mendapat penanganan sesuai kondisi masing-masing," tambahnya.
Penanganan medis terhadap gadget neck umumnya diawali dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap otot dan saraf. Dari hasil diagnosis, dokter akan menentukan metode terapi yang tepat.
Terapi yang tersedia antara lain terapi panas atau dingin, elektroterapi, pijat terapeutik, terapi laser, terapi gelombang kejut, hingga latihan fisik untuk memperbaiki postur dan memperkuat otot penyangga leher.
Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan teknologi modern seperti Redcord alat terapi yang efektif untuk menangani gangguan otot dan sendi secara spesifik.
Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ergonomi masih rendah. Banyak yang menganggap nyeri tengkuk sebagai hal biasa dan menunda penanganan hingga gejala menjadi kronis.
Oleh karena itu, edukasi publik mengenai postur tubuh yang benar dan pentingnya istirahat aktif saat menggunakan gadget menjadi kunci dalam pencegahan.
Selain edukasi individu, lembaga pendidikan dan perusahaan juga dapat mengambil peran penting. Sekolah bisa memasukkan materi ergonomi dalam kurikulum pendidikan kesehatan, sementara perusahaan dapat menyediakan pelatihan penggunaan perangkat kerja yang ergonomis untuk karyawannya.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, menjaga kesehatan tubuh terutama tulang dan otot harus menjadi perhatian utama. Gadget neck adalah peringatan keras bahwa tubuh manusia memiliki batas, dan teknologi yang seharusnya memudahkan hidup, jangan sampai justru menjadi sumber masalah kesehatan. Dengan gaya hidup digital yang bijak, serta postur tubuh yang benar, kita bisa menikmati kemajuan teknologi tanpa harus mengorbankan kesehatan.