Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menjadi ancaman kesehatan yang serius di Indonesia, dengan angka kasus yang terus meningkat setiap tahun. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dan kelompok yang paling rentan terinfeksi adalah anak-anak.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2024 jumlah kasus DBD di Indonesia hampir mencapai 250 ribu kasus, dengan lebih dari 1.000 kematian. Jumlah kasus yang terus meningkat sejak 2016, menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada.
Salah satu faktor utama yang membuat anak-anak rentan terhadap DBD adalah sistem imunitas mereka yang belum sempurna. Dr. Anggraini Alam, Sp. A(K), Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis RSUP Dr. Hasan Sadikin, mengungkapkan bahwa anak-anak usia 5-14 tahun memiliki tingkat kematian tertinggi akibat DBD, mencapai 40%. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangat penting untuk mengurangi risiko terjangkitnya penyakit ini pada anak-anak.
Menanggapi hal ini, MY BABY sebagai merek perawatan bayi dan anak, kembali menggelar kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD di tanah air.
Sebagai bagian dari kampanye ini, MY BABY menggandeng masyarakat di berbagai kota besar seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya untuk terlibat dalam aksi pencegahan DBD. Dengan pendekatan 3M Plus—Menguras, Menutup, Mendaur ulang Plus Menggunakan MY BABY Minyak Telon Plus—dan pengasapan (fogging), kampanye ini berfokus pada edukasi kepada ibu rumah tangga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi tempat berkembang biak nyamuk dengan cara menutup genangan air, menguras wadah penampung air, serta mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Langkah-Langkah Ibu untuk Lindungi Si Kecil
Melindungi anak-anak dari gigitan nyamuk pembawa virus dengue memang bukan hal yang mudah, tetapi ada berbagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh para ibu di rumah:
1. Melakukan 3M Secara Rutin
Baca Juga: Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok
Langkah pertama yang paling dasar namun efektif adalah dengan melakukan 3M seminggu sekali, yaitu Menguras (membuang air di bak mandi, ember, dan kolam), Menutup (wadah yang bisa menampung air hujan), dan Mendaur ulang (sampah plastik dan botol bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk). Kebersihan rumah juga sangat penting, seperti menjaga agar sampah tidak menumpuk, mencuci pakaian yang sudah dipakai, serta menanam tanaman anti-nyamuk.