Suara.com - Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama disabilitas di Indonesia. Setiap tahunnya, ribuan orang harus menghadapi kenyataan kehilangan fungsi tubuh sebagian atau bahkan sepenuhnya akibat serangan stroke.
Namun, banyak dari mereka yang belum memahami bahwa masa kritis pemulihan sebenarnya dimulai setelah fase akut di rumah sakit. Pemulihan pasca-stroke bukan sekadar mengembalikan fungsi fisik, tetapi juga memulihkan harga diri, kemandirian, dan kualitas hidup secara menyeluruh.
Melihat tantangan besar ini, Bethsaida Healthcare menghadirkan sebuah terobosan baru melalui pembukaan Stroke Assisted Living Center (SALC) di Moriah Pavillion, Bethsaida Hospital Gading Serpong.
SALC menjadi pusat rehabilitasi pertama di Indonesia yang terintegrasi langsung dengan fasilitas rumah sakit, sehingga mampu menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan holistik bagi para penyintas stroke.
Mengapa Rehabilitasi Pasca-Stroke Itu Sangat Krusial?
Menurut dr. Raymond Posuma, Sp.KFR, MS (K), FIPM (USG), Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Bethsaida Hospital, stroke tidak hanya memengaruhi kemampuan fisik seperti berjalan atau berbicara, tetapi juga memengaruhi fungsi kognitif, emosi, hingga kepercayaan diri pasien.
"Tanpa intervensi rehabilitasi yang tepat, 8 dari 10 penyintas stroke berisiko kehilangan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. Karena itu, pemulihan pasca-stroke harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan," jelas dia.
Rehabilitasi bukan hanya soal latihan fisik untuk memulihkan gerakan tubuh, tetapi juga untuk mengaktifkan kembali sistem saraf yang terganggu, melatih ulang fungsi otak, serta membangun kembali rasa percaya diri pasien.
Inilah yang menjadi perhatian utama SALC, dengan menghadirkan program yang menyeluruh, mulai dari fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, hingga dukungan psikologis.
Baca Juga: Stadion GBK Makin Ramah Disabilitas, Tuai Pujian di Laga Timnas Indonesia vs China
Konsep Holistik SALC: Lebih dari Sekadar Perawatan Medis
SALC mengusung filosofi “Live The Life Together” yang menekankan pentingnya pemulihan yang tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga pada aspek sosial dan emosional pasien.
Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, MM, M.Sc, CIA, selaku CEO Bethsaida Healthcare, menegaskan bahwa SALC hadir sebagai rumah kedua bagi pasien. Tempat ini dirancang agar pasien dapat belajar kembali, bangkit, dan menjalani hidup dengan kualitas yang layak, bukan hanya sekadar bertahan hidup.
"Salah satu keunggulan SALC adalah akses langsung ke fasilitas medis Bethsaida Hospital, sehingga memberikan rasa aman bagi pasien dan keluarga," tambah Prof. Hananiel.
Di samping layanan residensial penuh, tersedia juga program daycare, program dengan pendamping, dan sesi interaktif seperti melukis, merangkai bunga, atau aktivitas komunitas yang bertujuan membangkitkan semangat dan rasa berdaya pada pasien.
Peran Intervensi Sosial dalam Rehabilitasi Stroke
Pendekatan rehabilitasi modern saat ini juga mengakui pentingnya social prescription intervention, yaitu upaya menghubungkan pasien dengan aktivitas sosial dan komunitas sekitar.
Studi menunjukkan bahwa intervensi sosial ini berperan besar dalam mempercepat pemulihan pasien stroke. Dengan memperluas jejaring sosial, pasien merasa lebih diterima, didukung, dan semangat menjalani hari-hari mereka.
Di SALC, konsep ini diintegrasikan dalam setiap program. Pasien didorong untuk terlibat dalam kegiatan bersama, sehingga mereka tidak merasa terisolasi atau menjadi “pasien” seumur hidup. Melalui sesi komunitas, rekreasi, dan aktivitas kreatif, pasien kembali memiliki tujuan hidup yang bermakna.
Menuju Pemulihan yang Menyeluruh
Pemulihan pasca-stroke bukanlah proses instan. Dibutuhkan sinergi antara terapi medis, dukungan keluarga, dan lingkungan yang mendukung.
SALC membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, pasien stroke tidak hanya bisa pulih dari disabilitas fisik, tetapi juga bisa kembali menjalani hidup dengan penuh makna, harapan, dan martabat.
Maka, sudah saatnya masyarakat menyadari pentingnya rehabilitasi yang terstruktur, terkoordinasi, dan menyeluruh. Stroke bukan akhir segalanya.
Dengan dukungan dan program yang tepat seperti yang ditawarkan SALC, setiap pasien memiliki peluang untuk meraih kembali kemandirian dan kualitas hidup terbaiknya.