- Berdasarkan data Kemenkes dan PERDAMI, angka kebutaan di Indonesia pada usia di atas 50 tahun mencapai 3%, dengan katarak sebagai penyebab utama hingga 80%.
- Gaya hidup urban dan paparan layar digital turut meningkatkan kasus miopia dan gangguan mata di usia produktif maupun anak-anak.
- Layanan kesehatan mata modern kini menghadirkan solusi terpadu dengan teknologi mutakhir untuk pencegahan, deteksi dini, dan perawatan yang lebih nyaman bagi masyarakat.
Suara.com - Gangguan penglihatan masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI dan hasil Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan bersama PERDAMI pada 2014–2016, angka kebutaan pada penduduk usia di atas 50 tahun mencapai 3%, dengan katarak menjadi penyebab utama hingga 80% kasus.
Padahal, menurut WHO, sekitar 80% gangguan penglihatan di dunia dapat dicegah atau diobati dengan penanganan yang tepat.
Namun, urbanisasi, gaya hidup modern, serta tingginya penggunaan gawai turut memicu meningkatnya kasus miopia (mata minus), bahkan di kalangan anak-anak dan usia produktif.
Menjawab tantangan tersebut, Rumah Sakit Visindo (RS Visindo) resmi beroperasi di Jakarta Selatan pada 10 Oktober 2025. Peresmian dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dr. KH. Marullah Matali, Lc., M.A., sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan mata di ibu kota.
RS Visindo hadir sebagai rumah sakit khusus mata dengan layanan lengkap untuk semua kelompok usia—mulai dari lansia dengan gangguan degeneratif seperti katarak dan glaukoma, hingga anak-anak dengan risiko miopia akibat paparan layar digital.
Salah satu layanan unggulannya adalah operasi katarak tanpa pisau bedah menggunakan metode Phacoemulsification (Phaco), yang memberikan hasil lebih presisi dengan waktu pemulihan lebih singkat.
“RS Visindo harus menjadi solusi atas tantangan kesehatan mata di Indonesia, terutama di tengah gaya hidup digital dan menurunnya kondisi lingkungan,” ujar dr. Nasrudin, Sp.M, Direktur Utama PT Visi Nasional Indonesia.
Selain itu, RS Visindo juga menawarkan layanan Computer Vision Syndrome bagi pekerja urban, serta deteksi dini retinopati diabetik untuk mencegah komplikasi akibat diabetes.
Sementara bagi anak-anak, tersedia program kontrol miopia dan edukasi kesehatan mata sejak dini guna menjaga penglihatan mereka di masa depan.
Baca Juga: Habis Begadang atau Nangis Semalaman? Ini 7 Trik 'Ajaib' Kempeskan Mata Bengkak
Pusat Layanan Mata Terpadu
Mengusung konsep one-stop eye care, RS Visindo menghadirkan semua kebutuhan perawatan mata dalam satu tempat: mulai dari pemeriksaan rutin, layanan optik, hingga tindakan bedah retina kompleks.
Tak hanya fokus pada mata, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan klinik gigi, layanan medical check-up, klinik penyakit dalam, klinik saraf, dan Unit Gawat Darurat (UGD) untuk melayani kebutuhan kesehatan umum masyarakat.
“Kami ingin RS Visindo menjadi lebih dari sekadar rumah sakit mata. Kami menghadirkan pengalaman berobat yang modern, nyaman, dan terpercaya untuk semua kalangan,” tambah dr. Rakhma Indria Hapsari, Sp.M, M.Kes, Komisaris PT Visi Nasional Indonesia.
(Clarencia Gita Jelita Nazara)