"Karena kenyataan ini akan memiliki efek persepsi yg lebih kuat dari pernyataan. Dan ketika kita berjuang membawa narasi keadilan, maka identitas apapun itu menginginkan adanya rasa keadilan," katanya.
"Dengan begitu, kita tidak masuk ke dalam jebakan pernyataan, tapi kita dorong justru dengan perubahan. Perubahan untuk apa? Kebaikan. Kebaikan untuk apa? Rasa keadilan kita semua," ujarnya.