"Pertanyaannya sekarang, apakah Golkar mau menerima menjadi sebagai partai pendatang. Karena bagaimanapun juga piagam Koalisi Perubahan sudah ditandatangani tiga partai. Kalau kemudian masuk, maka Golkar sifatnya menjadi makmum, nah dari Golkar selama ini berusaha menjadi imam, apakah kemudian ini Golkar siap menjadi makmum dalam konteks koalisi, kita cermati ke depan," tutur Ahmad.
Respons Golkar
Masih dalam diskusi yang sama di kanal Yotube CNN Indonesia, Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, menjadi sesuatu yang wajar Ketum Golkar memenuhi undangan di bulan Ramadan yang penuh berkah. Apalagi di acara itu hadir sosok senior Golkar yakni Jusuf Kalla.
Terkait apakah ada komunikasi politik selain sekadar berbuka puasa bersama antara Airlangga dengan Koalisi Perubahan. Doli memandang pertemuan itu masih dalam koridor yang disepakati dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ia memaparkan sesama anggota KIB sudah saling sepakat membangun kebersamaan untuk visi Indonesia lima tahun ke depan. Kemudian sepakat saling menghargai kedaulatan masing-masing partai, termasuk di dalamnya setiap partai politik bisa membangun komunikasi dengan elite manapun dari parpol manapun.
Ketiga adalah kesepakatan tentang siapa paket capres-cawapres yang kemudian bakal dibicarakan secara bersama-sama.
"Ini pertemuan (Airlangga di NasDem Tower) menurut saya masih dalam koridor kesepakatan tadi," ucap Doli.
Lantas apakah Golkar tertarik ke koalisi Anies?
"Kan kita sekarang, yang kita punya adalah KIB, tentu kita berharap koalisi ini makin besar, makin bagus, terus berupaya mengundang parpol lain bisa bergabung, itu yang dimaksud koalisi besar," jawab Doli.
Baca Juga: Survei Terkini Indikator Politik: Prabowo Menguat, Anies-Ganjar Melemah