Pada 2017, ia memutuskan untuk pensiun dari militer dan menjajal dunia politik. Debut pertamanya adalah ketika AHY mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ketika itu ia maju sebacai calon gubernur, berpasangan dengan Sylviana Murni, seorang birokrat yang sudah cukup berpengalaman di Pemprov DKI Jakarta.
Pasangan Agus-Sylvi ketika itu didukung oleh Partai Demokrat, PKB, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Setelah melewati serangkaian tahapan Pilkada, tibalah hari pemungutan suara pada 15 Februari 2017.
Pasangan Agus-Sylvi kalah pada putaran pertama lantaran hanya meraih 17,06 persen suara, jauh di bawah pasangan Anies-Sandi 39,95 persen dan pasangan Ahok-Djarot 42,99 persen suara.
Setelah kekalahan itu, AHY tak kapok berpolitik. Ia kemudian dipercaya menjadi Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan Partai Demokrat di Pileg 2019.
Dari kerja kerasnya, elektabilitas Partai Demokrat berada di angka 7,8 persen di Pileg 2019. Padahal sebelumnya elektabilitas partai tersebut hanya berkisar 4 hingga 5 persen.
Setelah Pileg 2019 usai, Partai Demokrat melakukan perombakan pengurus internal dan AHY diangkat menjadi Waketum Partai Demokrat.
Dan puncak karier AHY di partai besutan SBY itu terjadi pada Maret 2020. Kala itu ia terpilih menjadi Ketum Partai Demokrat dalam Kongres V Partai Demokrat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Kronologi Anies Depak AHY dan Pilih Cak Imin: Diwarnai Gebrak Meja