Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut-sebut telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi oleh KPK. Hal tersebut dianggap menjadi isyarat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mendepak kader Partai NasDem dari Istana.
"Semacam kode keras Istana kepada Nasdem bahwa mereka sudah tak diterima di kabinet lagi," ujar Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro kepada Suara.com, Rabu (4/10/2023).
Menurut Agung, pengusutan SYL di kasus korupsi Kementerian Pertanian (Kementan) sangat bermuatan politis.
"Susah untuk tidak mengaitkan kasus yang menjerat Mentan SYL ini tak berkelindan dengan politik," kata Agung.
Agung mengambil contoh kasus yang menimpa eks Menkominfo, Johnny G Plate. Kasus itu mulai mencuat usai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres.
![Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. [ANTARA/Mentari Dwi Gayatri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/16/53849-menteri-pertanian-mentan-syahrul-yasin-limpo.jpg)
Tanda-tanda Jokowi ingin mengusir NasDem dari Istana terlihat juga, kata Agung, ketika menunjuk Budi Arie Setiadi sebagai pengganti Plate.
"Hal ini diperkuat menimbang pengganti Menkominfo bukan dari Nasdem melainkan berasal dari Ketua Projo," papar Agung.
Jika nantinya, benar SYL di-reshuffle dan penggantinya bukan dari kalangan NasDem, maka kode keras Jokowi itu akan semakin terlihat.
"Kelak seandainya reshuffle terjadi dan pengganti Mentan (SYL) bukan dari Nasdem, maka semakin terang bahwa Presiden Jokowi tak lagi menghendaki partai pimpinan Surya Paloh itu menjadi pembantunya (di kabinet)," jelasnya.
Jokowi Tanya Keberadaan SYL