"Jadi mungkin itu kerisauan Pak Jokowi sehingga dia mengambil jalan pintas keluar dari rel demokrasi pada saat setahun, menjelang satu tahun terakhir masa jabatan beliau berakhir. Di samping juga ada bumbu-bumbu soal mungkin kekesalan atau konflik atau kekesalan atau kesebalan yang sifatnya personal dengan PDI Perjuangan atau Bu Mega," kata Ari.
Kendati memang ada hal personal seperti itu, Ari menegaskan tidak seharusnya kemudian Jokowi mencampuradukannya ke ruang publik.
"Jangan lah hal yang sifatnya pribadi yang personal ini kemudian masuk ke ruang ruang publik kemudian bahkan membajak ruang publik untuk kemudian memastikan atau melakukan upaya-upaya politik bahkan kejatahan politik dan kejahatan hukum untuk kemudian melanggengkan atau memperpamjang terus kekuasaannya yang mungkin tidak oleh dirinya, kemudian oleh anaknya," tutur Ari.