Klaim Tak Gentar Banyak Intimidasi, Ganjar: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!

Kamis, 11 Januari 2024 | 16:53 WIB
Klaim Tak Gentar Banyak Intimidasi, Ganjar: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!
Klaim Tak Gentar Banyak Intimidasi, Ganjar: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!. (Foto dok. PDIP)

Dia menjelaskan, rumput punya daya survival yang tinggi, sehingga ketika dibakar, dipotong, dimatikan, atau dicabut, tetap akan selalu tumbuh karena akarnya akan selalu siap untuk tumbuh kembali.

Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (keempat kanan) berfoto bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri), Ketua DPR Puan Maharani (kiri), Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo (kedua kanan), Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono (kanan) dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (ketiga kanan) saat peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). Peringatan tersebut bertemakan Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (keempat kanan) berfoto bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri), Ketua DPR Puan Maharani (kiri), Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo (kedua kanan), Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono (kanan) dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (ketiga kanan) saat peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). Peringatan tersebut bertemakan Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

"Tolong ingat, itulah rakyat. Rumput itu tidak pernah sendiri, selalu bergandeng erat, selalu berhimpun, yang ini yang dicabut yang satu bisa merana, tapi tidak akan mati. Kekokohan rumput inilah yang menjadi dasar filosofi PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik, partai rakyat," tutur Megawati.

Dia menegaskan, selama 51 tahun berdiri, kekuatan riil PDI Perjuangan adalah dukungan rakyat, bukan penguasa.

Saat menghadapi tekanan Orba, bahkan ketika menjadi oposisi selama 2 priode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), PDI Perjuangan menghimpun kekuatan bersama rakyat dan bisa kembali menjadi partai besar.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kiri), Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Ketua DPR Puan Maharani (kiri) memotong nasi tumpeng saat perayaan HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kiri), Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Ketua DPR Puan Maharani (kiri) memotong nasi tumpeng saat perayaan HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Itulah kekuatan riil PDI Perjuangan. 51 tahun kita bisa begini bukan karena elite, bukan karena menteri, bukan karena presiden, tapi karena rakyat yang mendukung kita," kata Megawati.

Pada pidato politiknya, Megawati juga menyerukan kepada seluruh kader dan relawan serta rakyat yang disebutnya sebagai "anak-anakku" untuk mengingat kembali warisan falsafah Marhaen yang digaungkan Bung Karno, dalam pertarungan Pemilu.

"Anak-anakku di mana pun kalian berada, Bung Karno sudah mewariskan falsafah keberpihakan Marhaen pada petani, rakyat, kaum buruh, dan seluruh elemen rakyat lainnya, yang menambahkan kecukupan sandang-pangan, pendidikan, tempat tinggal, dan penghidupan yang layak. Inilah tugas penting PDI Perjuangan, terutama ketika kita menghadapi pertarungan pemilu," kata Megawati.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI