Jika beredarnya video ini ditujukan untuk mengatrol elektabilitas pada pemilu 2024. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengingatkan agar pemilih bisa bersikap kritis.
"Dalam hal video AI Soeharto ini, tentu masyarakat harus jeli dan mempelajari bagaimana rekam jejak Soeharto semasa pemerintahannya, bagaimana rekam jejak pemerintahan Soeharto dalam pelbagai pelanggaran HAM," ujar Usman.
Selain itu, semasa 32 tahun Orde Baru terjadi banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu.
"Mulai dari Tragedi 1965, Tragedi Tanjung Priok 1984, Pembantaian Santa Cruz 1991 hingga Kasus Penculikan Aktivis 1997-1998," tutur Usman.