Mulus Jalannya, 4 Anak Presiden Ini Moncer Jadi Ketua Umum Parpol Meski Ada yang Belum Pengalaman

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 16 Januari 2024 | 12:23 WIB
Mulus Jalannya, 4 Anak Presiden Ini Moncer Jadi Ketua Umum Parpol Meski Ada yang Belum Pengalaman
Ketua Umum atau Ketum PSI, Kaesang Pangarep. [Instagram @kaesangp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena anak presiden yang menjabat sebagai ketua umum partai politik hingga kini masih kerap terjadi. Hal ini pun disinyalir sebagai bentuk bakti mereka kepada orangtua mereka dengan mengikuti jejak politik mereka.

Tak hanya itu, isu politik dinasti demi kepentingan pribadi pun muncul dan membuat tanda tanya besar di masyarakat.

Tak jarang, beberapa dari mereka pun rela "banting setir" agar meneruskan jejak politik orangtuanya. Namun pada dasarnya, politik demokrasi yang diterapkan di Indonesia sendiri bersifat bebas sehingga tidak melihat apapun latar belakangnya, semua orang berhak untuk berpolitik sekalipun anak presiden.

Lalu, siapa saja anak presiden yang menjabat sebagai ketua umum partai politik? Simak inilah selengkapnya.

1. Megawati Soekarnoputri

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidatonya di acara HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). (Tangkap layar)
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidatonya di acara HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). (Tangkap layar)

Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab dikenal dengan nama Megawati Soekarnoputri adalah salah satu politikus senior Indonesia. Lahir sebagai putri dari Presiden RI pertama, mendiang Ir. Soekarno ternyata membuat Megawati pun memilih untuk meneruskan jejak sang ayah.

Megawati pertama kali bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1987. Saat itu, Megawati memilih bergabung dengan PDI karena ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI. Jejak politik sang ayah sebagai presiden pun menginsipirasinya untuk berkecimpung di dunia politik.

Pada tahun 1993, Megawati pun terpilih sebagai Ketua Umum PDI periode 1993 - 1996 secara de facto. Namun, di tahun 1996 terjadilah perpecahan di internal PDI sehingga Megawati tak diakui sebagai ketua umum. Perpecahan yang terjadi selama 3 tahun ini sempat membuat PDI mengalami kekosongan jabatan. 

Para petinggi partai PDI pun akhirnya menggelar Kongres Nasional PDI di tahun 1999 dan akhirnya memutuskan Megawati sebagai Ketua Umum PDI sejak tahun 1999 hingga saat ini.

Baca Juga: Pinka Hapsari Anak Siapa? Kakek Buyutnya Salah Satu Tokoh Pendiri Bangsa

Megawati bersama politikus PDI lainnya pun akhirnya mengganti nama PDI menjadi PDI-Perjuangan pada tahun 1999 dan menggunakan nama PDI-Perjuangan hingga saat ini. 

Tak hanya menjadi ketua umum partai berlogo banteng ini, Megawati juga sempat menjabat sebagai Presiden RI periode 2001-2004 dan menjadi presiden wanita pertama yang memimpin Indonesia.

2. Tommy Soeharto

Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Tommy Soeharto dan Milasari Kusumo Anggraini, Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, saat konferensi pers grand launching GORO Cibubur, Minggu (7/4/2019). (Foto: Dok. GORO)
Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Tommy Soeharto dan Milasari Kusumo Anggraini, Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, saat konferensi pers grand launching GORO Cibubur, Minggu (7/4/2019). (Foto: Dok. GORO)

Tak hanya Megawati, putra dari Presiden kedua RI Soeharto, Tommy Soeharto juga sempat menjabat sebagai ketua umum Partai Berkarya periode 2018-2020. Pria bernama lengkap KPH. H. Hutomo Mandala Putra, S.H. ini merupakan putra kelima dari pasangan mantan Presiden RI alm.Mayor Jenderal TNI Soeharto dan Siti Hartinah atau dikenal dengan nama Ibu Tien.

Kekuasaan politik yang sempat dijalani oleh sang ayah membuat Tommy memutuskan untuk ikut terjun ke dunia politik. DI awal karir politiknya, Tommy pernah terpilih sebagai anggota DPR RI fraksi Karya Pembangunan periode 1992 - 1998. Ia juga pernah bergabung dengan Partai Golkar pada tahun 1988 hingga 1998 dan juga tahun 2008 sampai tahun 2016. 

Di tahun 2016, Tommy pun memutuskan untuk mendirikan partai bernama Partai Berkarya dengan menggabungkan Partai Beringin Karya dengan Partai Nasional Republik. DI tahun 2018, dirinya pun terpilih sebagai Ketua Umum Partai Berkarya dan menjabat hingga tahun 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI