Suara.com - Penampilan ketiga calon wakil presiden Capres dalam debat Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (21/1/2024) kemarin menjadi sorotan. Terlebih, gaya dan sikap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang ramai menjadi perbincangan publik.
Direktur Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana memandang persoalan komunikasi dan sikap cawapres merupakan isu yang tidak kalah penting menjadi perbincangan. Pasalnya komunikasi mereka memang menimbulkan pro dan kontra.
Aditya mencontohkan perihal gaya komunikasi yang diulang oleh Gibran ketika memberi pertanyaan terkait istilah-istilah di dalam debat. Menurut Aditya, gaya komunikasi Gibran itu justru menjadi bumerang.
"Hal yang diulang oleh Gibran dengan memberi pertanyaan terkait istilah-istilah terlihat sebagai bumerang bagi paslon 2 (Gibran)," kata Aditya dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).
![Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024) malam. [hasil tangkap layar/suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/22/27725-gibran-rakabuming-raka-di-debat-cawapres.jpg)
Gaya Gibran itu menjadi bumerang lantaran reaksi yang ditampilkan oleh Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD ternyata kontra dan bahkan tidak berkenan untuk dilanjutkan perbincangannya.
"Semisal pernyataan dari Prof Mahfud bahwa pertanyaan mengenai Green Inflation tidak akademis ataupun pernyataan Gus Imin yang merasa tidak beretika membahas tebak-tebakan istilah padahal forum debat ini harus dimaknai sebagai forum pertukaran ide dan gagasan kebijakan," kata Aditya.
Aditya berpandangan debat keempat sebenarnya telah membuka mata publik bahwa kapasitas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh capres-cawapres harus diiringi dengan kepatutan dalam berkomunikasi yang baik dalam forum resmi.
"Sehingga saya melihat bahwa menjadi penting diperhatikan oleh pemilih masih galau dari penampilan pada cawapres sebagai pertimbangan di hari pemilihan nanti," kata Aditya.
Sebelumnya, Aditya juga menganilisis penyampaian dari masing-masing calon wakil presiden pada debat, Minggu (21/1) malam. Hasilnya, Muhaimin dan Mahfud dinilai memiliki kesamaan perspektif, sementara Gibran berbeda.
Baca Juga: Walhi Kritik Debat Cawapres Kemarin: Masalah Pulau Kecil dan Pesisir Dilupakan
"Secara substansi terlihat Gus Imin dan Prof Mahfud memiliki perspektif kritis terhadap isu-isu lingkungan, SDA ataupun desa," ujar Aditya.