Namun, ada beberapa hal yang kemudian dipertimbangkannya hingga kekinian belum juga mundur. Salah satunya terkait etika kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah mengangkatnya sebagai Menko Polhukam.
"Saya dahulu diangkat oleh beliau dengan sangat terhormat, dengan penuh kepercayaan kepada beliau sebagai presiden rakyat," katanya.
"Dan saya harus mempersiapkan diri dengan baik-baik karena saya akan bersama calon presiden rakyat yang lain, namanya Pak Ganjar Pranowo,' katanya menambahkan.
Pertimbangan kedua, selama menjadi cawapres Mahfud merasa dirinya tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.
"Sebagai menteri yang menjadi calon, saya tidak sedikit pun menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye," ungkapnya.
Pada acara tersebut, Mahfud juga diminta menanggapi saran Ganjar Pranowo selaku capres pendampingnya yang menyarankan mundur dari menteri untuk menghindari konflik kepentingan.
"Menunggu timing (mundur sebagai Menko Polhukam) dengan rasa hormat kepada Presiden Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa," jawab Mahfud.