Suara.com - Putri Gus Dur, Alissa Wahid, menyoroti pendapat komika Kiky Saputri soal Pemilu satu putaran. Alissa menyebut bahwa pandangan Kiky berbahaya.
Menurut Alissa Wahid dua isu yang disoroti Kiky Saputri soal pemilu satu putaran memuat informasi yang misleading.
"Ada dua isu disentuh @kikysaputrii di sini: Bansos dan 1 putaran. Keduanya menurut saya misleading, apalagi kalau kita bicara jangka panjang Indonesia. Bukan hanya Pemilu 2024," kata Alissa Wahid dikutip Suara.com dari X, Senin (5/2/2024).
"Soal Pemilu 1 putaran, tidak bisa disederhanakan soal hemat anggaran. Ini cara pandang bahaya sekali," imbuh wanita yang aktif di organisasi Gusdurian ini.
Alissa menjelaskan, penyelenggaraan pemilu 2 putaran ada tujuan dan persyaratan tersendiri. Sebuah pemilu bisa dilakukan satu putaran bukan hanya dilihat dari jumlah suara total tapi juga melihat suara minimal provinsi dan daerah tertentu.
"Syarat satu putaran bukan hanya menang minimal 51% total soara. Ada syarat dapat minimal 20 persen di minimal 17 Provinsi (untuk 2024). Ini untuk memastikan pemerataan. Kalau hanya 51% saja, bias Jawa. Bisa-bisa para paslon hanya kerja kampanye di Jawa saja," ungkap Alissa Wahid.
Perhitungan ini kemudian dikoreksi Alissa karena saat ini jumlah provinsi di Indonesia 38. Jadi pemilu satu putaran bisa terjadi asalkan minimal mendapatkan 20 persen suara dari 19 provinsi.
Oleh karena itu, Alissa melanjutkan, pemilu dua putaran disiapkan untuk mengantisipasi jika syarat pemilu satu putaran itu tidak terpenuhi.
"Tujuan lainnya, parpol-parpol akan bergabung menjadi 2 kubu di putaran 2. Pendukung paslon yang nggak lolos akan reorientasi. Efeknya? Negara akan lebih stabil karena di parlemen oposisinya nggak sampai 2/3," lanjut Alissa Wahid.
Alissa juga menyoroti risiko jika terjadi satu putaran di Pemilu 2024 yaitu sikap parpol yang akan menjadi oposisi di DPR.