![Pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/04/10091-debat-capres-kelima-ganjar-pranowo-mahfud-md-ganjar-mahfud.jpg)
Perbandingan itu lah yang kemudian dianggap Hasto sebagai bentuk dari adanya fenomena overshooting.
Menurutnya, exit poll dari hasil pemilu di luar negeri menjadi contoh tidak adanya operasi masif yang dilakukan oleh penguasa.
"Exit poll di luar negeri itu mencerminkan tidak adanya operasi bansos, tidak adanya operasi intimidasi, tidak adanya operasi keterlibatan dari institusi-institusi negara, sehingga warga Indonesia bisa menyampaikan pilihannya secara jernih," jelasnya.
Sebagai informasi, istilah overshooting yang dimaksud Hasto ialah ketika melihat hasil suara Prabowo-Gibran terlalu banyak bahkan mendekati 100 persen.
Dikutip melalui https://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara, Prabowo-Gibran masih unggul ketimbang dua rivalnya.
Dilihat dari data pada pukul 17.00 WIB, Prabowo-Gibran mendapatkan 19.758.780 suara atau 43,9 persen.
Posisi kedua ditempati Anies-Cak Imin dengan 8.963.210 suara atau 25,55 persen.
Sementara Ganjar-Mahfud mendapatkan 6.361.690 suara atau 18,13 persen.
Baca Juga: Keluhan Petugas KPPU Hitung Suara Pemilu 2024: Kerja Nonstop sampai Subuh Buta Gegara Ini