Menurutnya, sangat percuma KPU mengundang berbagai panelis yang merupakan ahli-ahli akademisi untuk merumuskan pertanyaan debat bila prinsip etika berdemokrasi dilanggar.
Ia pun menyebut, dengan adanya hal itu tak perlu lagi ada Pemilu untuk ke depannya, terlebih tak perlu lagi ada Pilkada Serentak 2024 September mendatang.
"Saya tidak perlu lagi adanya pemilu kalau pelaksanaannya semacam ini. Dan apakah menjamin pada Pilkada? Ga perlu pilkada cukup kepala desa ditakut takuti dana desanya suruh cari suara aja," ujarnya.
Selama ini, kata dia, pihaknya sudah susah payah mempersiapkan Ganjar-Mahfud untuk bertarung di Pilpres 2024.
Namun, pelaksanaan Pemilu bahkan hingga akhir aplikasi Sirekap KPU masih keliru.
"Apakah kita perlu ada pemilu? Hadilnya sudah diketahui. Cara memperolehnya banyakan mana sama yg kampanye. Jadi saya melihat kalau situasi kondisi objektif selama kita berpemilu dengan seluruh tahapannya itu penuh manipulatif dan penuh keterlibatan berbagai oknum aparat, saya berharap tidak perlu lagi ada pemilu. Tidak perlu ada yang namanya pemilihan kepala daerah baik itu bupati dan gubernur bulan September," katanya.
"Nah, saya melihat suatu anomali anomali yang itu menbuat kita menjadi bangsa yang mundur dari aspek kita berdemokrasi," katanya.
Baca Juga: Bantah Pernyataan Lamanya yang Viral, Mahfud MD: Pemilu Ulang Itu Bisa