Suara.com - Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Ethical Politic, Hasyibulloh Mulyawan, menilai, jika PDIP baru sekedar melempar wacana ke publik soal dorongan pengguliran hak angket mengenai kecurangan Pemilu 2024 di DPR RI.
Hal itu dianggapnya sengaja dilakukan, sebab belum tampak kekompakan elite-elite partai berlambang Banteng tersebut untuk menyuarakan hak angket.
Baca Juga:
Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?
Harta Berlimpah Dedi Mulyadi yang Heran Orang Ribut Beras Mahal, Punya Duit Rp7,8 M
PDIP Dan PPP Tak Solid, Nasib Hak Angket Layu Sebelum Berkembang?
Misalnya, Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga belum bersuara mengenai hak angket, terlebih juga ibunya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri belum angkat bicara.
"Belum serempaknya Partai PDIP bersuara terkait dengan Hak Angket Kecurangan Pemilu, kalau dilihat dari kacamata komunikasi politik ini merupakan upaya PDIP menggulirkan wacana ke publik dan melihat bagaimana respon publik terkait wacana hak angket tersebut," kata Hasyibulloh saat dihubungi Suara.com, Kamis (29/2/2024).
Selain itu, menurutnya, PDIP kekinian terkesan masih menghitung dan juga melakukan pemetaan terhadap partai-partai politik yang pro dan kontra terhadap hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pemilu 2024: Partai Buruh Raup Suara Terbanyak Di Athena
"Selain itu melihat respon Publik PDIP juga bisa jadi sedang berhitung dengan pengguliran wacana hak angket tersebut partai-partai mana saja yang Pro dan Kontra terhadap hak angket kecurangan pemilu sehingga hak angket itu bisa langsung diajukan di DPR," ungkapnya.