PSI: Jokowi Masih Terlalu Muda untuk Pensiun dari Dunia Politik

Kamis, 14 Maret 2024 | 12:20 WIB
PSI: Jokowi Masih Terlalu Muda untuk Pensiun dari Dunia Politik
Presiden Joko Widodo menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Rabu (14/2/2024). Presiden Jokowi menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Menjadi pemimpin koalisi, Jeffrie menilai Jokowi bakal mampu menjaga stabilitas politik.

Karena, Jokowi dianggapnya sebagai sosok yang mampu merekatkan satu pihak dengan pihak lainnya.

"Itu gak banyak tokoh di Indonesia punya karakter seperti Pak Jokowi. Dengan punya kemampuan sebagai orang yang bisa merekatkan ini maka dia akan bisa memimpin dan menjadi pemimpin yang adil di koalisi ini," terangnya.

Diminta Pensiun

Juru Bicara Timnas AMIN, Mardani Ali Sera ditemui di Kantor Lembaga Indikator Politik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024). (Suara.com/Dea)
Juru Bicara Timnas AMIN, Mardani Ali Sera ditemui di Kantor Lembaga Indikator Politik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024). (Suara.com/Dea)

Usulan Jokowi menjadi ketua koalisi ini menjadi pembahasan beberapa hari ke belakang.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tidak setuju dengan usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadikan sebagai Ketua Barisan Nasional atau Ketua Koalisi partai-partai politik.

Menurut Mardani, Jokowi tidak perlu dilibatkan dalam koalisi partai pemerintahan yang akan datang.

"Kalau saya jangan, biarkan Pak Jokowi urusin pensiun aja. Jangan dilibatkan," kata Mardani kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Mardani lebih setuju koalisi pemerintahan berjalan secara natural saja.

Baca Juga: Dorong Jokowi Jadi Ketua Koalisi, PSI Sedang Bangun Posisi Tawar Karena Suaranya Kecil

"Pak Jokowi udah masa lalu lah nggak usah didorong-dorong lagi. Yang kedua, biarkan natural saja terbentuk koalisi sesuai dengan kondisi," ucap Mardani.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI