4 Menteri yang Bakal Dipanggil MK di Sidang Sengketa Pilpres, Ingat Lagi Ucapannya Soal Bansos

Selasa, 02 April 2024 | 12:09 WIB
4 Menteri yang Bakal Dipanggil MK di Sidang Sengketa Pilpres, Ingat Lagi Ucapannya Soal Bansos
Suasana sidang lanjutan sidang gugatan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Airlangga juga menerima gelar MBA dari Universitas Monash, Australia dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne. Tak hanya itu, ia turut diberi gelar lainnya.

Ia mendapat gelar Honorary Doctorate in Development Policy dari The Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management. Lalu, gelar Doctor Honoris Caussa di bidang Manajemen Olahraga dari Universitas Negeri Semarang.

Sebelum menjadi Menko, Airlangga lebih dulu menggeluti ranah bisnis sebagai komisaris. Karier politiknya sendiri turut diisi dengan posisi anggota DPR hingga Menteri Perindustrian.

Airlangga pada November 2023, menyebut Jokowi akan melanjutkan pembagian cadangan beras pemerintah hingga Juni 2024. Bantuan ini diberikan sebanyak 10 kg per bulan per KPM. 

Bansos beras itu disebutnya bakal menyasar 22 juta KPM. Jokowi, kata Airlangga, juga akan memberikan bansos stunting untuk sekitar 1,4 juta keluarga rawan stunting (KRS).

Dana untuk bantuan stunting itu diketahui mencapai Rp446,242 miliar per kuartal. Lalu, ada pula BLT pangan sebesar Rp 200 ribu per bulan dari Januari-Maret dan diberi saat Ramadan.

3. Sri Mulyani

Sri Mulyani sudah menjadi Menteri Keuangan sejak tahun 2005 atau di era Presiden SBY. Lalu, pada zaman Presiden Jokowi, ia kembali dipercaya untuk mengisi jabatan tersebut bahkan hingga dua periode.

Ia merupakan lulusan S1 dari Universitas Indonesia (UI). Sementara studi S2 dan S3-nya di University Illinois, Amerika Serikat.

Baca Juga: Singgung Presiden Bagi Bansos Demi Paslon Tertentu, Romo Magnis: Mirip Karyawan Curi Uang Kas Toko

Pada akhir Januari lalu, Sri Mulyani menjelaskan pada 2024 ini pemerintah mengeluarkan anggaran bansos sebesar Rp493,5 triliun. Anggaran ini naik Rp20,5 triliun ketimbang 2023.

Ia menyebut bansos dikeluarkan karena APBN dipakai pemerintah sebagai shock absorber untuk melindungi rakyat. Baik dari risiko perlambatan ekonomi domestik dan global.

Menurutnya, bansos itu tak diputuskan pemerintah sendiri, melainkan sudah atas persetujuan DPR. Lalu, ia sempat memblokir anggaran kementerian/lembaga hingga Rp50,14 triliun.

Blokir anggaran itu diketahui menurut surat bernomor S-1082/MK.02/2023 tertanggal 29 Desember 2023 tentang Automatic Adjustment Belanja Kementerian/Lembaga TA 2024. 

Sri Mulyani menegaskan bahwa blokir anggaran merupakan arahan Jokowi pada penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran TA 2024. Blokir ini juga terkait kondisi geopolitik global.

Dalam surat itu, Sri Mulyani mengatur soal anggaran yang dikecualikan pada kebijakan automatic adjustment. Kegiatan ini mencakup belanja bantuan sosial yang meliputi beberapa program.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI