Analis: Bukan Karena Sosok Hasto, Pertemuan dengan Jokowi Justru Tergantung Kehendak Megawati

Minggu, 14 April 2024 | 17:04 WIB
Analis: Bukan Karena Sosok Hasto, Pertemuan dengan Jokowi Justru Tergantung Kehendak Megawati
Presiden Joko Widodo (kanan) memegang tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kiri) saat berjalan bersama di sela berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [ANTARA FOTO/Monang Sinaga].

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dituding menjadi penghalang pertemuan antara Megawati dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Menanggapi itu, pengamat politik Ujang Komarudin melihat keberadaan Hasto bukan menjadi penentu terwujudnya Jokowi dan Megawati.

Baca Juga:

Pernyataan Hasto soal Pertemuan Megawati-Jokowi Direspons JoMan: Penuh Sinisme

Menurutnya, pertemuan tetap akan terlaksana meski banyak penghalang asalkan, Megawati sendiri yang memang menghendaki pertemuan.

"Kalau Ibu Megawati-nya yes, oke, ya Pak Hasto pun gak bisa berbuat apa-apa begitu," kata Ujang dihubungi, Minggu (14/4/2024).

"Jadi kalau soal penghalang atau tidak ya Hasto atau bukan, saya sih melihatnya, kalau Bu Megawati oke, siap, ready, ya pasti pertemuan itu akan terjadi tanpa harus ada istilah penghalang atau lain sebagainya," sambungnya.

Baca Juga:

Politisi PAN Sebut Racun Penghalang Pertemuan Jokowi dan Megawati, Sindir Hasto Kristiyanto?

Baca Juga: Ketua JoMan Anggap Hasto Jadi Sosok Penghalang Pertemuan Megawati-Jokowi jadi Kenyataan

Sementara itu, terkait sikap Hasto yang belakangan cenderung vokal terhadap Jokowi, Ujang melihat hal itu terjadi bukan tanpa sebab.

Menurutnya, PDIP sebagai partai yang menaungi Jokowi dalam dua pemilihan presiden tentu memiliki catatan, tidak terkecuali Hasto sebagai sekjen.

"Sehingga akhir-akhir ini Hasto sering mengkritisi Jokowi. Termasuk banyak mengeluarkan statement yang tadi yang dianggap merugikan Jokowi dan membuat statement yang membuat hubungan Jokowi dengan Megawati makin jauh, makin renggang, makin antiklimaks," tutur Ujang.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin (Antara/HO-Dokumentasi Pribadi)
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin (Antara/HO-Dokumentasi Pribadi)

Meski begitu, Ujang meyakini sikap Hasto tersebut bukan berarti Hasto anti dengan rekonsiliasi. Menurutnya siapapun sudah pasti senang dengan rekonsiliasi. Hanya saja menyoal Hasto, ada hal yang memang masih perlu ia sampaikan mewakili suasana kebatinan PDIP itu sendiri.

"Saya sih meyakini siapapun senang rekonsiliasi, Hasto juga bisa jadi senang. Cuma ini kan ada psikologis, ada hal yang memang belum diterima oleh PDIP itu saja mungkin," kata Ujang.

"Dan dalam konteks itu Hasto sebagai sekjen mewakili kebatinan PDIP itu sehingga pertemuan antara Jokowi dengan Megawaro itu sulit, berat, agak lama karena luka yang dialami PDIP itu cukup dalam," tandasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI